Baru Diberi Inggris, Ukraina Pakai Rudal Storm Shadow untuk Hancurkan Pasukan Rusia
- Ukraina menggunakan rudal Strom Shadow yang dikirimkan oleh Inggris untuk menyerang wilayah yang saat ini diduduki oleh tentara Rusia.
Dunia
KYIV- Ukraina menggunakan rudal Strom Shadow yang dikirimkan oleh Inggris untuk menyerang wilayah yang saat ini diduduki oleh tentara Rusia. Kabar tersebut dibenarkan oleh pihak Rusia.
Pada Senin, waktu setempat, 15 Mei 2023, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pesawat Ukraina yang dibekali dengan dengan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow telah menyerang dua lokasi industri di kota Luhansk yang dikuasai Rusia di Ukraina timur. Storm Shadow sendiri merupakan rudal yang diberikan Inggris untuk Ukraina.
Storm Shadow menghantam pabrik yang memproduksi polimer dan pabrik pengolahan daging di Luhansk. Kemudian, dua pesawat tempur Ukraina yaitu Su-24 dan MiG-29 yang meluncurkan rudal diklaim telah ditembak jatuh.
Penyerangan Ukraina ke Luhans menggunakan Storm Shadow dikecam Kementerian Pertahanan Rusia. Pasalnya, Rusia menyatakan bahwa penembakan rudal tersebut memakan korban masyarakat sipil dan merusak sejumlah situs bersejarah di kota tersebut.
"Rudal Storm Shadow yang dipasok ke rezim Kyiv oleh Inggris digunakan untuk serangan itu, bertentangan dengan pernyataan London bahwa senjata ini tidak akan digunakan terhadap sasaran sipil," kata Kemenhan Rusia sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Reuters Selasa, 16 Mei 2023.
- Pasca Kasus BSI, OJK, dan BPKP Teken Kerja Sama untuk Perkuat Pengawasan Sektor Jasa Keuangan
- Mundur jadi CEO Twitter, Elon Musk Mulai Sambut Karyawan Baru Tesla
- Menguat Tipis-Tipis, Harga Emas Antam jadi Segini
- Aktivitas Politik Sandiaga Uno Bakal Pengaruhi Saham Saratoga? Begini Kata Direktur Investasi Perseroan
Meski storm shadow dilaporkan Rusia merugikan warga sipil, sejumlah laporan mengatakan ada beberapa beri ya g berbeda mengenai sasaran yang dikenai oleh Storm Shadow.
Sebuah kabar mengatakan bahwa bangunan yang terhantam Storm Shadow adalah pabrik yang digunakan sebagai lokasi pasokan dan pangkalan perbaikan militer Rusia. Versi kedua, storm shadow yang ditembakkan mengenai bekas gedung pemerintah yang sekarang digunakan sebagai barak Rusia.
kabar ini beredar ketika sebuah video menunjukkan bahwa seorang politisi pro Putin yang fanatik sedang terluka dalam serangan ini. Rekaman video yang viral menunjukkan dia berlumuran darah saat keluar dari reruntuhan.
Storm Shadow sendiri memiliki panjang sekitar 5 meter dan dikembangkan Inggris dan Perancis. Rudal ini dilengkapi dengan teknologi siluman dengan sistem panduan digerakkan oleh Kecerdasan Buatan.
Inilah yang menjadikan Storm Shadow sepenuhnya dapat diprogram untuk menyasar targetnya sebelum lepas landas. Menurut analis alutista, Storm Shadow seharusnya lebih mudah untuk diintegrasikan ke jet tempur Ukraina.
Begitu berada di dekat target, rudal dengan hulu ledak seberat 450 kilogram itu menggunakan sudut pandang yang tinggi untuk memindai tanah di bawah, mencari apa pun yang menyerupai gambar satelit yang dimuat sebelumnya dari target menggunakan AI, memakai teknologi DSMAC (Digital Scene Matching Area Correlator).
Didambakan Ukraina
Saat Rusia melakukan Invasi, Ukraina membuat daftar peralatan alutista yang mereka butuhkan untuk mempertahankan wilayahnya. Salah satu yang mereka dambakan adalah rudal jarak jauh untuk menyerang area yang diduduki oleh Rusia.
Keinginan tersebut Pemerintah Inggris memastikan mengirimkan beberapa unit rudal Storm Shadow yang diklaim canggih, akurat, dan powerful.
Namun, mengingat harga storm shadow yang lumayan mahal yakni kisaran US$ 1 juta atau kisaran 14,6 miliar per unit (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS) dan jumlah produksinya yang terbatas, Ukraina mungkin hanya menerima sedikit Storm Shadow dari Inggris.
Sebelumnya, rudal jarak jauh tak kunjung diberikan lantaran Pemerintah Barat khawatir Ukraina akan menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang daratan Rusia, yang dapat memicu eskalasi tinggi. Bersamaan dengan Alasan tersebut, Amerika Serikat kemudian menyumbangkan rudal balistik ATACMS dengan jangkauan jarak 300 kilometer.
Saat Storm Shadow dipindahtangankan pada Ukraina, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace menyatakan bahwa rudal jarak jauh tersebut diberikan dengan jaminan dari Ukraina hanya akan digunakan untuk menyerang bagian negara yang diduduki Rusia, seperti pusat logistik di Starobilsk dan Melitopol.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace menyatakan bahwa Storm Shadow diberikan dengan jaminan dari Ukraina hanya akan digunakan untuk menyerang bagian negara yang diduduki Rusia, seperti pusat logistik di Starobilsk dan Melitopol.
Menurut pakar militer David Hambling, Strom Shadow dengan jangkauan 250 kilometer jauh lebih berpeluang menyasar target spesifik dibandingkan drone.
Hambling menambahkan, Rudal itu dikatakan akan sukar diantisipasi atau dicegat oleh pertahanan udara Rusia, dan itulah ya g sedang terjadi.
Menurut Hambling, Rusia akan dipaksa untuk memindahkan sumber daya seperti stok amunisi, jauh dari jangkauan rudal atau melihat ratusan ton amunisi artileri berharga menghilang dalam 'serangkaian bola api besar.