Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan
Makroekonomi

Baru Dua Bulan, Anggaran Bansos Terbang 135,1 Persen jadi Rp22,5 T

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan realisasi anggaran untuk program bantuan sosial (bansos) telah mencapai Rp22,5 triliun hingga 29 Februari 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Makroekonomi
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan realisasi anggaran untuk program bantuan sosial (bansos) telah mencapai Rp22,5 triliun hingga 29 Februari 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

“Anggaran bansos kita melonjak tajam dari Rp 9,6 triliun tahun lalu menjadi ke Rp22,5 triliun, atau naik 135,1% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Sri Mulyani, dikutip dari Antara, pada Rabu, 20 Maret 2024.

Menurutnya, peningkatan realisasi belanja bansos terutama disebabkan oleh penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I pada Januari 2024 dan penyaluran program Kartu Sembako pada Februari 2024.

Baca Juga: Cara Cek Bansos PKH 2024 Tahap 1

Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan dana sebesar Rp12,8 triliun untuk kedua program tersebut, yang diterima oleh 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk program PKH dan 18,7 juta KPM untuk program Kartu Sembako.

Selain itu, anggaran bansos juga dialokasikan melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejumlah Rp7,7 triliun untuk Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JKN), yang mencakup 96,7 juta peserta.

Bansos untuk Pelajar Indonesia

Bansos juga digunakan untuk mendukung Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 1.000 siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi 105,1 ribu mahasiswa, dengan alokasi anggaran sebesar Rp0,9 miliar yang disalurkan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Bansos PIP dan KIP juga disalurkan melalui Kementerian Agama (Kemenag), dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 1,4 juta siswa dan 11,1 ribu mahasiswa, serta anggaran mencapai Rp1,1 triliun. Selain itu, alokasi dana tanggap darurat bencana senilai Rp0,8 miliar juga disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus digunakan sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dari risiko perlambatan ekonomi global dan situasi ekonomi domestik.

Baca Juga: Kemenkeu Anggarkan Bansos Rp17,5 Triliun, Dapat Sembako hingga Daging Ayam

Bansos merupakan salah satu upaya dari APBN dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah volatilitas harga pangan bergejolak, di mana anggarannya termasuk dalam program perlindungan sosial (perlinsos), termasuk dalam kebijakan subsidi. Untuk 2024, anggaran perlinsos ditetapkan senilai Rp493,5 triliun.

Sri Mulyani mengatakan intervensi APBN dalam mengendalikan harga pangan bergejolak tidak hanya melalui program bansos, tetapi juga melalui alokasi anggaran untuk ketahanan pangan. Pada tahun 2023, anggaran untuk ketahanan pangan mencapai Rp104,2 triliun, yang meningkat menjadi Rp114,3 triliun pada tahun 2024.