Baru IPO, Kedai Minuman (TGUK) Pakai Rp40 Miliar Buka 220 Gerai Baru
- Emiten yang baru IPO PT Platinum Nusantara Wahab Tbk (TGUK) akan membuka gerai baru hingga ke Amerika Serikat.
Korporasi
JAKARTA - Perusahaan kedai minuman, PT Platinum Nusantara Wahab Tbk (TGUK), menyiapkan dana sebesar Rp40 miliar untuk membuka sebanyak 220 gerai baru pada 2023. Aksi korporasi ini dilakukan setelah perseroan resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Kita akan buka 220 store, termasuk yang di US (Amerika Serikat),” ujar Chief Executive Officer (CEO) TGUK Maulana Hakim saat pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.
Dalam upaya ekspansi ke mancanegara, pihaknya akan menambah sebanyak tiga gerai baru di Amerika Serikat (AS). Saat ini perseroan telah memiliki sebuah gerai di New York, AS.
“Yang pasti, kita akan fokuskan tahun ini untuk memperluas jaringan di AS. Karena potensi sekali di sana, di luar dugaan di AS antusiasmenya tinggi. Kita disebut sebagai “halal boba” di Manhattan,” ujar Maulana.
Perseroan secara resmi telah mencatatkan saham perdana di pasar modal Indonesia, dengan berhasil meraih dana segar sebesar Rp117,8 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan sekitar 60% untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Dari situ, 57% dipakai untuk mengembangkan dan menambah gerai, serta sebesar 3% untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur.
- Canggih! WhatsApp Akan Mudahkan Pengguna Kirim Video HD
- Kamu Pejuang Gap Year? Jaga 5 Hal Ini
- 7 Kebiasaan yang Dimiliki Oleh Orang Sukses, Tertarik Melakukannya?
Adapun, rincian penggunaan dana IPO TGUK yakni sekitar 43% untuk menambah sebanyak 125 gerai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur; sebesar 9% untuk mengembangkan sebanyak 88 gerai; dan sebesar 5% untuk mengembangkan dan membuat sebanyak 12 food truck baru
“Saat ini perseroan belum memiliki nama pihak penjual food truck, karena masih dalam proses negosiasi dengan beberapa vendor, dan perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pihak penjual food truck,” ujar Maulana.
Lebih lanjut, sekitar 3%, melalui pihak ketiga, di antaranya untuk pengembangan Artificial Intelligent (AI), menambah kapasitas server, mengelola Customer Relationship Management System (CRM) Perseroan, Aplikasi Perangkat Lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media (Whatsapp, Facebook, dan Instagram).