Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta,   Selasa, 7 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Baru IPO, Koka Indonesia (KOKA) Bidik Pendapatan Naik 40 Persen

  • Baru saja IPO di Bursa Efek Indonesia, saham KOKA emiten kontruksi dan furniture sempat memantanpkan Auto Rejection Atas (ARA) sebesar Rp172 per saham.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Koka Indonesia Tbk baru saja menggelar hajatan initial public offering (IPO) atau penawaran perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 11 Oktober 2023. Perusahaan di bidang kontraktor dan furniture ini bakal menggunakan kode emiten KOKA. 

Mengutip prospektus, pada IPO ini, KOKA melepas sebanyak-banyaknya 715,33 juta saham baru atau sekitar 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan. Dengan harga yang ditawarkan sebesar Rp128 per saham, emiten furniture ini berpotensi meraup dana segar sebesar Rp91,5 miliar. 

Merujuk Tradingview, hingga pukul 11.21 WIB berita ini ditulis, saham KOKA telah naik ke level Rp166 per saham dari harga penawaran sebesar Rp128 per saham. Artinya saham emiten yang berkantor pusat di Jakarta Selatan itu telah menguat lebih dari 20% pasca IPO.

Bahkan beberapa menit lalu, saham KOKA sempat memantapkan Auto Rejection Atas (ARA) di level Rp172 per saham atau 35% dari harga penawaran perdana. Pada aksi korporasi ini,  KOKA menggandeng PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. 

Direktur Utama KOKA Gao Jing menyatakan perusahaan yang dipimpinnya memiliki dibanding para pesaingnya. Salah satu keunggulan tersebut adalah keanggotaannya dalam China-Indonesia Trade Association. Sehingga berpotensi mampu menggaet klien dari perusahaan asing. 

“Teknologi yang kami implementasikan di Indonesia merupakan yang paling terbaru dan didukung oleh tim manusia yang berkompeten, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri,” ungkap Gao Jing di Jakarta. 

Gao Jing menambahkan faktor tersebutlah yang membedakan KOKA dari pesaing-pesaingnya. Terlebih kinerja keuangan perseroan selama dua tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Tercatat pada akhir 2022, KOKA mampu memperoleh pendapatan Rp182,91 miliar, angka itu meningkat sebesar 30,87% dibandingkan akhir 2021. Sementara untuk laba tahun berjalan mampu mencapai Rp19,38 miliar atau melonjak 75,24%. 

Rencana Dana IPO

Melansir prospektus, dana hasil IPO tersebut akan digunakan oleh KOKA untuk dua hal utama, yakni pembelanjaan pengadaan alat dan pembiayaan modal. Pertama, sebesar 13,55% bakal digunakan untuk pembelanjaan modal meliputi pengadaan alat berat baru. Dengan rincian, Wheel Loader sejumlah tiga unit, Truck Crane sejumlah dua unit, dan Excavator sejumlah dua unit.

Diketahui, pelaksanaan transaksi tersebut ditargetkan akan terealisasi selambat-lambatnya pada kuartal ke empat tahun ini. Di samping itu, KOKA juga telah menentukan vendor yang memiliki kredibilitas dan berpengalaman dalam penyediaan alat berat tersebut, yaitu PT Rimpac Daya Mitra selaku pihak ketiga yang memiliki kegiatan usaha sebagai distributor alat berat.

Kedua, sebesar 86,45% dana IPO bakal digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek, dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek.

Pegang Kontrak Baru

Sebelumnya, Direktur Keuangan KOKA Michael Albert menjelaskan, perseroan telah mendapatkan enam kontrak baru yang nilainya mencapai lebih dari Rp200 miliar hingga akhir 2023. Kontrak baru tersebut mayoritas berasal dari infrastruktur pertambangan.

"Perkiraan nilai kontraknya lebih dari Rp 200 miliar," ucapnya ketika konferensi pers di Jakarta, Kamis, 21 September 2023. Michael sapaan akrabnya, memastikan jika perseroan selalu mengerjakan kontrak sesuai dengan kapasitas perseroan. 

Michael menyebut enam kontrak yang sudah di tangan itu, sehingga perseroan sangat optimis mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari tahun lalu. "Kami membidik pendapatan naik sebesar 40% dan laba bersih lebih besar dari itu," jelasnya.

KOKA adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 2011 dan bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior, dan furniture.

Asal tahu saja, KOKA dikenal memiliki kualifikasi yang tinggi untuk urusan proyek sektor konstruksi gedung, industri pabrik, serta pembangunan jembatan dan terowongan. Selama lebih dari 10 tahun, perseroan telah mengerjakan lebih dari 100 proyek di Indonesia. 

Untuk menjalankan kegiatan usaha dan keselamatan kerja karyawan, KOKA telah  menerapkan sistem manajemen mutu, kesehatan kerja, sistem manajemen keselamatan berdasarkan standar ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001.