Baru IPO, Saham Sinergi Inti Andalan Prima (INET) jadi Efek Syariah
- PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melepas 1,5 miliar lembar saham dalam IPO.
Korporasi
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) sebagai efek syariah. Hal ini sesuai Keputusan Nomor: KEP-67/D.04/2023.
Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan Otoritas Jasa Keuangan terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET).
- Cegah Sejak di Kandungan, Ini Bahaya dan Dampak Stunting bagi Anak
- Langkah Astra International (ASII) Terapkan ESG Lewat Triple-P Stratregy
- Luhut Minta Ekspor 5 Juta Ton Bijih Nikel Ilegal ke China Ditelisik
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik, Otoritas Jasa Keuangan akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik.
Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.
IPO Sinergi Inti Andalan Prima (INET)
Mengutip laman E-IPO, Sinergi Inti Andalan Prima merupakan perusahaan yang memberikan layanan business to business (B2B) kepada para mitra perseroan.
Sebagian besar mitranya adalah perusahaan internet service provider (ISP) dengan market share lebih dari 100 perusahaan dari seluruh ISP di Indonesia yang jumlahnya mencapai 800 perusahaan.
Pada penawaran saham perdana, INET menawarkan Rp101 per lembar. Dengan sebanyak-banyaknya 1,5 miliar lembar saham atau 20% dari modal disetor penuh setelah IPO. Sehingga dana yang diperoleh dari saham ini akan mencapai Rp151,5 miliar.