Baru Listing di Bursa, Berdikari Pondasi Perkasa (BDKR) Janjikan Dividen 30 Persen dari Laba 2023
- PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menargetkan laba bersih sebesar Rp35,7 miliar pada 2023.
Korporasi
JAKARTA - PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menargetkan laba mencapai Rp35,7 miliar atau 10% dari pendapatan pada 2023, setelah perseroan resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 3 Maret 2023.
Direktur Berdikari Pondasi Perkasa Tan Franciscus memaparkan perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp357 miliar pada 2023.
“Target laba sekitar 10 persen, di atas dua digitlah targetnya,” ujar Tan Franciscus.
Setelah Initial Public Offering (IPO), pada tahun ini pihaknya juga berjanji membagikan dividen kas kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya sebesar 30% dari laba bersih perseroan tahun buku 2023.
- 6 Fakta Horor Percakapan Uji Coba Chatbot AI Bing, Meresahkan!
- 5 Cara Membuat Rumah Anda jadi Tempat yang Aman untuk Masa Tua
- Cara Download Video Viral TikTok Langsung di Aplikasinya, Tanpa Login atau Daftar Akun!
Adapun, dalam IPO perseroan menawarkan sebanyak 706,1 juta saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan, dan ditawarkan dengan harga penawaran Rp200 setiap saham, sehingga berhasil meraih dana sebesar Rp141,22 miliar.
Tan Franciscus melanjutkan dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, di antaranya gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli, dan aki.
Selain itu, juga pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional.
Dalam IPO, perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 98,33 kali dari porsi pooling, sebagai indikator positif tingkat kepercayaan investor yang mencapai sebanyak lebih dari 20.000 investor, baik domestik maupun asing.
BDKR berdiri pada1984 dengan spesialisasi di bidang pendanaan (foundation), perbaikan tanah (ground improvement), konstruksi dermaga (marine and jetty construction), pengangkatan berat (heavy lift), dan penyewaan crane (crane rental).
Meskipun masuk dalam kategori sektor infrastruktur, perseroan juga berkecimpung di berbagai macam sektor, seperti utilitas, industrial, minyak dan gas, pertambangan, dan petrochemical.