PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES)
Korporasi

Baru Listing, Saham Afiliasi Hermanto Tanoko (BLES) Mentok ARA

  • Emiten berkode saham BLES ini langsung melenting Auto Rejection Atas (ARA) 34,43% ke level Rp243 per saham. Adapun harga penawaran umum saham afiliasi Hermanto Tanoko berada di level Rp183 per saham.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) sebuah emiten barang baku yang terafiliasi Hermanto Tanoko resmi melakukan penawaran umum perdana alias IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Juli 2024. 

Berdasarkan data RTI Business, pada awal perdagangan, emiten berkode saham BLES ini langsung melenting Auto Rejection Atas (ARA) 34,43% ke level Rp243 per saham. Adapun harga penawaran umum saham afiliasi Hermanto Tanoko berada di level Rp183 per saham. 

Hingga pukul 9:52 WIB, volume perdagangan saham BLES mencapai 108,84 juta lembar dengan nilai transaksi Rp24,72 miliar dan frekuensi 8.591 kali. Mengacu 8,89 miliar saham yang beredar, maka market cap atau kapitalisasi pasar saham ini berada di level Rp2,19 triliun. 

Berdasarkan prospekstusnya, Superior Prima Sukses yang bergerak di bidang batu bata ringan menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 1,31 miliar lembar, setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. 

Harga penawaran saham ditetapkan pada Rp183 per lembar, sehingga perusahaan yang bergerak di industri bata ringan dan semen mortar ini berhasil meraup dana segar sebesar Rp240,42 miliar dari IPO tersebut.

Konglomerat Hermanto Tanoko menjadi salah satu pemegang saham BLES melalui PT Tancorp Investama Mulia, yang sebelum IPO memegang 11,35% saham atau setara dengan 845 juta lembar saham. 

Setelah IPO, kepemilikan Tancorp Investama Mulia menjadi 9,65%. Hermanto Tanoko sendiri tercatat sebagai Direktur Utama di Tancorp Investama Mulia. Pemegang saham BLES lainnya adalah PT Tata Utama Gemilang dengan kepemilikan sebanyak 35,46%, dan PT Global Base Universal dengan kepemilikan sebanyak 48%.

Dana IPO

Manajemen Superior Prima Sukses menyatakan optimisme terhadap prospek usaha ke depan, sejalan dengan perkembangan sektor properti. Mereka menyoroti bahwa sektor properti masih akan mendapat dampak positif dari pemangkasan suku bunga dan perpanjangan kebijakan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) hingga akhir 2024.

"Perseroan memiliki prospek usaha yang baik dalam meningkatkan pendapatan melalui penjualan bata ringan, yang merupakan salah satu bahan utama dalam pembangunan," tulis Manajemen Superior Prima Sukses dikutip pada Senin, 8 Juli 2024. 

Sementara itu, dana segar dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, dengan rincian 90% untuk pembelian bahan baku baik langsung maupun pembantu, 5% untuk biaya pemasaran dan penjualan, dan sisanya untuk biaya perawatan dan utilitas. Dana yang diperoleh dari waran juga akan digunakan untuk biaya modal kerja.

Dari sudut pandang neraca keuangannya, Pada akhir tahun lalu, perusahaan dengan kantor pusat di Surabaya, Jawa Timur, memiliki aset sebesar Rp1,5 triliun. Angka ini menunjukkan lonjakan yang cukup pesat dibandingkan dengan periode akhir tahun 2022 yang mencatatkan total aset sebesar Rp1,02 triliun.

Secara rinci, aset lancar BLES mencapai Rp372 miliar, sementara aset tidak lancar mencapai Rp1,15 triliun pada akhir tahun 2023. Sedangkan  kewajiban atau liabilitas perusahaan pada periode tersebut di angka Rp776 miliar. 

Namun, liabilitas tersebut menunjukkan tren peningkatan dari Rp650 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun modal atau ekuitas BLES pada periode 31 Desember 2023 berada di angka Rp752 miliar.