Baru Memiliki Kemampuan 20 Persen, Jokowi Resmikan SPAM Umbulan
SPAM ini memiliki kapasitas 4.000 liter air per detik hingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di lima wilayah di Jatim, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya.
Nasional
JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah meresmikan sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan yang berada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
SPAM ini memiliki kapasitas 4.000 liter air per detik hingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di lima wilayah di Jatim, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya.
“Alhamdulillah, Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan yang telah lama dikerjakan hari ini telah rampung dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujar Jokowi dalam sambutannya saat peresmian, Senin, 22 Maret 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Meski mampu mengaliri 4.000 liter air per detik, kemampuan SPAM saat ini baru 20 persen. Ini berarti SPAM ini baru beroperasi dengan kapasitas 900 liter air per detik.
“Artinya, masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Ini tolong segera diselesaikan. Saya minta minggu ini sudah ada rapat dan bisa diselesaikan yang tanggung jawab siapa,” tegasnya.
Presiden sendiri sudah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawarsa, serta PT Meta Adhya Tirta Umbulan sebagai pelaksana proyek, serta walikota dan bupati terkait untuk segera menyelesaikan kendala yang dihadapi dalam penyaluran air bersih tersebut hingga sampai ke rumah tangga.
“Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai tapi untuk masuk ke rumah tangganya ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas, apakah PDAM kota dan kabupaten ataukah PDAM di tingkat provinsi, atau Menteri PUPR,” tambahnya.
Proyek ini dikerjakan oleh konsorsium PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan PT Bangun Cipta bernama PT Meta Adhya Tirta Umbulan. Pendanaan menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan menggunakan anggaran sebesar Rp2,56 triliun.