Baru Merger, Bank Syariah Indonesia (BRIS) Incar Investor Asing Lewat Rights Issue Rp7,15 Triliun
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue tahun ini.
Industri
JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue tahun ini.
Dari aksi tersebut, BSI menargetkan penghimpunan dana sebesar US$500 juta atau Rp7,15 triliun (kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat). Wakil Menteri (Wamen) II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo juga menambahkan, penerbitan saham tersebut bertujuan pula untuk mencari kemitraan yang strategis.
“Emiten juga akan akan menargetkan free float atau saham yang dimiliki publik dengan kepemilikan kurang 7,5 persen,” kata Kartika dalam webinar Rabu, 10 Maret 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Selain rights issue, BSI juga mengincar investor global melalui Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Emiten hasil merger antara Bank BRISyariah (BRIS), Bank Mandiri Syariah (BSM), Bank BNI Syariah (BNIS) ini ditargetkan menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia.
Artinya, BSI kelak akan sejajar dengan Bank Al-Rajhi dan Bank Albilad. Kedua bank itu merupakan bank yang berpusat di Riyadh, Arab Saudi dengan nilai aset masing-masing US$111,3 miliar dan US$23,6 miliar pada 2019.
Hingga kini, BSI memiliki aset sekitar US$15 miliar pascamerger. Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan perseroan telah menyusun rencana bisnis dalam lima tahun mendatang.
“Untuk memulai langkah, fokus kami ada pada pasar domestik karena potensinya yang luar biasa besar,” ungkapnya.
Potensi masyarakat muslim Indonesia lebih dari 200 juta atau terbesar di dunia. Industri halal pada 2024 diperkirakan sekitar Rp4.800 triliun. Potensi inilah yang akan digarap BSI secara maksimal. (SKO)