Baru Saja Lulus? Simak Strategi Mengelola Gaji Pertama Agar Tidak Cepat Habis
- Untuk membantu Anda menemukan jawabannya, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba
Gaya Hidup
JAKARTA - Gaji pertama usai lulus kuliah atau sekolah merupakan batu loncatan untuk membuat Anda menjadi seorang yang mandiri secara finansial.
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara memiliki kebiasaan menabung yang sehat dan menaikkan tabungan Anda.
Saat Anda mempersiapkan hari pertama ketika bekerja, sangat penting untuk mulai memikirkan berapa banyak dari gaji yang harus Anda hemat. Untuk membantu Anda menemukan jawabannya, berikut beberapa tips yang bisa dicoba.
Hemat Uang di Pekerjaan Pertama
Anda mungkin merasa kesulitan untuk berkomitmen agar dapat menghemat uang pada pekerjaan pertama, terutama jika Anda merasa penghasilan di gaji pertama ini tidak cukup. Namun, menabung pada pekerjaan pertama akan menempatkan Anda di tempat yang lebih baik ketika sudah menjadi profesional yang berpengalaman.
- RUPS Tahunan Trimegah Sekuritas Menetapkan Direksi Baru
- Tertekan, IHSG Bakal Bergerak di Rentang 6.789-6.901
- Wika Beton (WTON) Ambil Alih Saham Wijaya Karya Pracetak Senilai Rp2,7 Miliar
Ketika mendapatkan gaji pertama di pekerjaan pertama Anda, Anda bisa menabung sebagian dari gaji ke rekening tabungan yang memberikan bunga atau menabungnya lewat investasi dengan risiko yang rendah seperti reksadana. Semakin awal Anda menabung, maka semakin banyak waktu yang Anda miliki agar uang Anda bisa tumbuh secara eksponensial.
Tentukan Berapa Banyak Gaji Anda yang Harus Dihemat
Anda mungkin sudah tahu bahwa harus menyisihkan sebagian dari penghasilan dari pekerjaan baru. Akan tetapi, berapa banyak dari gaji yang harus Anda simpan?
Tingkat tabungan Anda akan tergantung dari tujuan dan keadaan Anda, namun para ahli keuangan seperti yang dilansir dari laman Discover merekomendasikan untuk menghemat 20% dari gaji bulanan Anda.
Jika Anda merasa tidak memiliki cukup uang untuk ditabung, tinjau kembali pengeluaran penting Anda, seperti sewa, keperluan sehari-hari, dan bahan makanan. Simpan uang tunai apapun yang tersisa setiap bulan, lalu lihatlah seberapa dekat Anda bisa mencapai 10% atau 20% dari gaji Anda.
Saat menentukan berapa banyak dari gaji Anda yang harus Anda simpan, pada awalnya Anda mungkin menemukan bahwa tidak ada cukup uang yang tersisa. Jika demikian, buat anggaran untuk menjaga pengeluaran dan tabungan Anda tetap pada jalurnya.
Tentukan Tujuan Tabungan
Untuk membantu menghemat uang di pekerjaan pertama, Anda harus menentukan dengan tepat tujuan menabung. Anda bisa mencoba membuat tujuan keuangan dengan memprioritaskan dana darurat karena akan berguna untuk menghadapi pengeluaran tak terduga seperti perbaikan mobil yang mahal atau kehilangan pekerjaan di masa depan.
Gunakan Otomatisasi untuk Menjadikan Menabung Sebagai Kebiasaan
Meski menabung adalah hal yang baik, namun bisa saja Anda mengalami kesulitan untuk konsisten tetap menabung. Anda bisa mengotomatiskan tabungan Anda untuk membantu mengelola gaji pertama.
Ingat Rencana Pensiun
Saat Anda mengelola gaji pertama Anda, menabung untuk keadaan darurat dan tujuan jangka pendek dan menengah lainnya sangat penting. Tetapi Anda juga perlu mulai menabung untuk masa pensiun meski tampaknya hal tersebut masih lama terjadi.
Berapa banyak Anda menabung untuk masa pensiun tergantung pada tujuan dan usia Anda, namun banyak ahli keuangan merekomendasikan untuk menabung 10 sampai 15 persen dari penghasilan sebagai tabungan pensiun.
Sesuaikan Strategi Tabungan Ketika Karier Anda Berkembang
Saat karier Anda semakin berkembang, mungkin Anda akan melihat gaji Anda mulai mengalami kenaikan. Hal tersebut mungkin akan membuat Anda cenderung berbelanja lebih banyak karena sudah dapat menghasilkan lebih banyak uang.
Meskipun Anda tetap layak untuk merayakan perkembangan karier Anda, tentukan bagaimana Anda dapat mempertahankan (atau bahkan mempercepat) kemajuan tabungan Anda saat Anda meningkatkan potensi penghasilan Anda. Anda juga bisa mempertahankan biaya hidup agar tidak terlalu banyak kesempatan menabung yang hilang akibat kesalahan pengelolaan uang.