Ilustrasi pengamatan IHSG. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Batas ARB 15 Persen Mulai Berlaku Pekan Depan, Kesempatan Bottom Fishing jadi Lebih Besar

  • Sebagaimana diketahui, mulai 5 Juni 2023, batas ARB di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dinaikkan dari yang sebelumnya 7% menjadi 15%.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Dengan pemberlakuan batas auto rejection bawah (ARB) 15% di perdagangan saham yang akan berlaku mulai pekan depan, kesempatan investor untuk melakukan bottom fishing menjadi lebih besar.

Sebagaimana diketahui, mulai 5 Juni 2023, batas ARB di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dinaikkan dari yang sebelumnya 7% menjadi 15%.

Founder WH Project William Hartono melihat bahwa pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi pada penutupan perdagangan Selasa, 31 Mei 2023, dipengaruhi oleh sentimen berakhirnya batasan ARB 7%.

"Kami seolah melihat kondisi IHSG seperti memberikan kesempatan untuk beradaptasi beberapa hari ini karena kondisi intraday gap itu dulunya sering sekali terjadi waktu bursa masih menerapkan ARB simetris," ujar William dikutip dari riset harian, Jumat, 2 Juni 2023.

Untuk diketahui, intraday gap dalam konteks perdagangan saham adalah kondisi ketika candlestick tiba-tiba menciptakan jarak yang signifikan dengan candlestick berikutnya dalam satu hari perdagangan.

Fenomena tersebut dikatakan William terjadi pada IHSG pada perdagangan 31 Mei 2023, yang mana indeks pada saat itu tiba-tiba anjlok menjelang penutupan setelah sebelumnya hanya melemah tipis.

Mengenai aturan baru ARB 17%, William menyarankan agar investor tidak perlu terlalu panik karena ARB yang lebih dalam tidak menjadi jaminan bahwa harga saham akan menurun sampai batas tersebut.

"ARB yang lebih jauh bukan jaminan bahwa harga saham akan menurun sampai batasan tersebut. Justru, Anda mulai mendapatkan siutasi pasar yang memungkinkan untuk bottom fishing," kata William.

Bottom fishing adalah strategi aksi harga jangka pendek yang mana investor membeli saham yang telah mengalami penurunan harga yang tiba-tiba dalam waktu singkat.

Bottom fishing sendiri adalah strategi yang diterapkan untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek dalam waktu cepat.

Biasanya, investor menerapkan strategi ini karena melihat bahwa harga saham yang tiba-tiba anjlok terlalu rendah suatu saat akan berbalik melonjak dalam jangka yang pendek pula.