Batavia Finance Tambah Daftar Perusahaan Setop Emisi Obligasi
Tidak tercapainya target dana yang akan dihimpun disebabkan kondisi pasar yang tidak mendukung. Sehingga menyebabkan permintaan untuk pembelian obligasi tidak sesuai dengan target.
Industri
Satu lagi perusahaan menghentikan rencana penerbitan obligasi. Kali ini melibatkan perusahaan pembiayaan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI).
Melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama Batavia PF Markus Dinarto Pranoto menyampaikan, perseroan menghentikan penawaran umum berkelanjutan dengan sisa penerbitan obligasi Rp150 miliar.
“Tidak tercapainya target dana yang akan dihimpun disebabkan kondisi pasar yang tidak mendukung. Sehingga menyebabkan permintaan untuk pembelian obligasi tidak sesuai dengan target,” ungkap Markus di Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sisa penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan II yang efektif pada 4 Juni 2018. Saat itu, perseroan menargetkan perolehan dana Rp650 miliar.
Selama periode berjalan, perseroan sudah dua kali menerbitkan obligasi guna mencapai target dana tersebut. Pertama pada 2018 melalui Obligasi Berkelanjutan II tahap I Rp300 miliar dan tahun ini tahap II Rp200 miliar.
Adapun jangka waktu Obligasi Berkelanjutan II berlaku sampai 4 Juni 2020.
Sebelum Batavia PF, PT Mandala Multifinance Tbk., juga menghentikan sisa penerbitan obligasi berkelanjutan III. Manajemen perseroan beralasan, kondisi pasar tidak mendukung.
Melalui keterbukaan informasi ke BEI, Jumat, 8 Mei 2020, manajemen Mandala Multifinance menyebut, sisa target dana yang akan dihimpun dari obligasi berkelanjutan III adalah Rp23 miliar. Jumlah ini sejalan dengan penerbitan obligasi berkelanjutan perseroan yang sudah dilakukan sebanyak lima tahap.
Dari obligasi yang diterbitkan sejak 2018 itu, perseroan sudah meraup dana Rp1,18 triliun. Terdiri dari tahap I Rp450 miliar, tahap II Rp321 miliar, tahap III Rp171 miliar, tahap IV Rp135 miliar, dan tahap V Rp100 miliar.
“Keputusan menghentikan obligasi berkelanjutan dengan alasan pertimbangan ekonomis atas biaya yang diperlukan,” tulis manajemen Mandala Multifinance.
Emiten dengan kode saham MFIN ini, memang belum lama ini menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap V. Dengan nilai Rp100 miliar, perseroan harus memberi bunga 8,5% per tahun untuk jangka waktu 1 tahun.
Pada penerbitan obligasi terakhir, Mandala Multifinance memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen setiap saat sekurang-kurangnya 60% dari pokok obligasi. (SKO)