Batu Bara Rusia Diboikot Sejumlah Negara, Indonesia Siap Ambil Alih
- Meskipun tidak mau menyebutkan negara-negara mana yang telah meminta batu bara dari Indonesia, Arifin mengaku siap membantu
Nasional
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan Indonesia akan mendorong peningkatan produksi demi memenuhi permintaan dari negara-negara yang kehilangan pasokan dari Rusia.
Meskipun tidak mau menyebutkan negara-negara mana yang telah meminta batu bara dari Indonesia, Arifin mengaku siap membantu.
"Kami akan membantu setiap negara yang kekurangan batu bara sebanyak yang kami bisa," kata Arifin, dilansir melalui Reuters pada Kamis 14 Juli 2022.
- Sontek 3 Strategi Bertahan Hidup saat Inflasi Tinggi
- Ibu-Ibu, Begini Cara Beli Minyak Goreng Murah Rp14.000 per Liter
- Yuk Intip 4 Fakta Jalan Tol Pertama di Sumatra
Kementerian ESDM menargetkan produksi batu bara mencapai 663 juta ton tahun ini. Namun ia belum merinci berapa banyak kenaikan produksi dari target yang sudah ditetapkan.
Satu hal yang pasti, lanjut dia, penambang wajib mencadangkan 25% untuk pemenuhan pasar domestik.
Sebagai tambahan informasi, sejumlah negara Uni Eropa telah mengambil sikap untuk mengurangi atau menghentikan pembelian batu bara dan gas alam dari Rusia. Kebijakan tersebut merupakan bentuk sanksi terhadap Rusia akibat invansi yang dilakukannya ke Ukraina.
Baru-baru ini, Jerman mengumumkan akan berhenti membeli pembelian batu bara dan minyak Rusia tahun ini.
Hal ini diungkapkan wakil menteri keuangan Jerman, Joerg Kukies pada Forum Energi Sydney yang diselenggarakan Rabu, 13 Juli 2022.
Adapun rencana penghentian pembelian batu bara akan dilakukan per 1 Agustus 2022. Sedangkan penghentian pembelian minyak akan dilaksanakan per 31 Desember 2022.
Hal ini tentu saja bukanlah hal mudah bagi Jerman. Sebab selama ini 40% batu bara dan minyak bumi di negara tersebut dipasok oleh Rusia.