bulan mars2.jpeg
Sains

Batuan Bermuatan Radioaktif Ditemukan di Bulan

  •  JAKARTA- Sejumlah Ilmuwan menemukan formasi granit bermuatan radioaktif di bulan. Batuan tersebut berukuran besar dan berada di bawah permukaan sisi jauh

Sains

Rizky C. Septania

JAKARTA- Sejumlah Ilmuwan menemukan formasi granit bermuatan radioaktif di bulan. Batuan tersebut berukuran besar dan berada di bawah permukaan sisi jauh bulan.

Penemuan radioaktif ini menjadi penting bagi para peneliti. Pasalnya, hal ini memberi para peneliti petunjuk tambahan terkait sejarah panjang dari bulan.

Mengutip jurnal Nature Senin, 10 Juli 2023, para peneliti berpendapat bahwa batuan yang terdiri dari granit di sisi jauh bulan kurang dipelajari. Pasalnya, sisi ini selalu jauh dari Bumi.

Sisi ini juga disebut pernah menampung satu atau beberapa gunung berapi. Gunung tersebut disinyalir meletus sekitar 3,5 miliar tahun sejak awal sejarah bulan.

"Bentuk granit besar apa pun yang kita temukan di Bumi digunakan untuk memberi makan sekelompok besar gunung berapi," kata rekan penulis studi Matthew Siegler yang juga merupakan seorang profesor Universitas Methodist Selatan dan peneliti Institut Sains Planet.

Berbentuk Granit

Mengutip Insider, endapan batuan beku di bawah permukaan yang ditinggalkan oleh gunung berapi berukuran lebih besar daripada yang ada di permukaan. Sebagai contoh, bebatuan yang terkandung di pegunungan Sierra, Nevada adalah batolit yang sudah ada sejak lama.

Untuk menentukan susunan radioaktif, para peneliti menggunakan frekuensi gelombang mikro untuk mengukur aktivitas panas bumi senyawa tersebut. Mereka dapat menyimpulkan dari data bahwa deposit tersebut mengandung unsur radioaktif tertentu yang hanya dapat dikaitkan dengan granit.

Meski begitu, tetap saja hasilnya sedikit mengejutkan. Meskipun wilayah Bulan tempat batuan ditemukan mengandung radiokatif, kandungan granit jarang ditemukan di Bulan. Bongkahan granit yang baru ditemukan cukup besar dan berdiameter lebih dari 30 mil.

“Besarnya yang mengejutkan dan luasan geografis dari fitur ini menyiratkan sistem granitik mirip Bumi yang berevolusi lebih besar dari yang diyakini di Bulan,” tulis para peneliti di makalah.