Bayan Resources (BYAN) Buyback Notes Rp2,29 Triliun
- Emiten tambang baru bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah melakukan pembelian kembali (buyback) notes senilai US$161,48 juta
Korporasi
JAKARTA - Emiten tambang baru bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) telah melakukan pembelian kembali (buyback) notes senilai US$161,48 juta atau setara dengan Rp2,29 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar Amerika Serikat) pada 21 Oktober 2021.
Direktur Utama Bayan Resources, Low Tuck Kwong mengungkapkan bahwa notes yang diterbitkan pada 24 Januari 2020 itu dibeli kembali dengan dana dari kas internal perseroan. Adapun rincian buyback notes adalah pokok terutang sebesar US$149,11 juta, premi sekitar US$10,17 juta, dan bunga yang masih harus dibayar senilai US$2,21 juta.
"Dengan adanya pembelian kembali atas sisa notes tersebut, maka perseroan telah melunasi seluruh notes yang seharusnya jatuh tempo pada tahun 2023," ujarnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 25 Oktober 2021.
- Lama Tersendat, Turki Ambil Langkah Besar untuk Memulai Produksi Tank Altay
- Hadirkan PeduliLindungi, DANA Pastikan Keamanan Data Nasabah Aman
- BNI Bidik Kredit Tumbuh Double Digit pada 2022, Payroll Loan Jadi Tumpuan
Low Tuck Kwong menjelaskan, notes tersebut diterbitkan dengan tunduk pada Rule 144A dan Regulation S U.S. Securities Act 1933, dan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST), dengan nilai US$400 juta dengan tenor selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 24 Januari 2023 dan dengan tingkat bunga sebesar 6,125%.
Notes tersebut dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang dan/atau jaminan lainnya oleh Perseroan dan anak usaha perseroan. Sementara itu, tujuan dilakukannya buyback notes adalah untuk mengurangi beban utang serta beban bunga perseroan dan memberikan kemudahan dan keleluasan bagi Perseroan untuk melakukan aktivitas korporasinya.
"Dengan adanya pembelian sisa notes tersebut maka perseroan tidak lagi memiliki kewajiban utang kepada para pemegang notes dan oleh karenanya hal tersebut akan mengurangi beban utang dan beban pembiayaan perseroan," pungkasnya.
Melansir data RTI Business, saham BYAN naik 3,53% menuju level harga Rp26.400 per lembar pada akhir sesi perdagangan Senin, 25 Oktober 2021. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) perseroan tercatat sebesar Rp88 triliun.