<p>Ilustrasi bisnis PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. / Tower-bersama.com</p>
Korporasi

Bayar Revolving Loan, Tower Bersama Terbitkan Obligasi V Tahap IV Senilai Rp2,2 Triliun

  • Dengan emisi obligasi ini, perseroan telah menyelesaikan seluruh penerbitan Obligasi Berkelanjutan V senilai Rp15 triliun.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menerbitkan Obligasi TBIG V Tahap IV sebesar Rp2,2 triliun. Dengan emisi obligasi ini, perseroan telah menyelesaikan seluruh penerbitan Obligasi Berkelanjutan V senilai Rp15 triliun.

CFO Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman Santoso mengatakan penerbitan Obligasi TBIG V Tahap IV terdiri dari dua seri, Rp1,48 triliun pada tingkat bunga tetap 4,10% untuk tenor 370 hari dan Rp721,39 miliar pada tingkat bunga tetap 6,35% untuk tenor 3 tahun. 

"Setelah penerbitan ini kami masih memiliki
kemampuan untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya Rp7,945 triliun melalui program Obligasi TBIG V yang berlaku sampai Agustus 2023. Kami berharap dapat secara reguler mengakses pasar obligasi Rupiah seiring dengan pertumbuhan bisnis kami yang kuat," 
kata Helmi dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu, 13 Agustus 2022.

Ditambahkan, obligasi TBIG V Tahap IV adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG dan memiliki pembayaran bunga setiap kuartal. 

Adapun dana yang dihimpun dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas Pinjaman Revolving US$275 juta dari Credit Facilities yang ada.

“Obligasi TBIG V Tahap IV akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2022,” tambah Helmy.

Per 31 Maret 2022, total pinjaman kotor (gross debt) perseroan, jika bagian pinjaman dalam dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp27,73 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp4,21 triliun. 

Dengan saldo kas yang mencapai Rp720 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp27,01 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp3,49 triliun. 

Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2022 yang disetahunkan, rasio pinjaman 
bersih terhadap EBITDA adalah 4,7 kali.