BBCA dan BMRI Terdepan Usai Suku Bunga Turun, Begini Prospeknya
- Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 September 2024, menunjukkan bahwa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meningkat sebesar 1,41%, mencapai level tertinggi sepanjang masa (All Time High) di Rp10.775 per saham.
Korporasi
JAKARTA – Saham big banks menunjukkan lonjakan signifikan setelah Bank Indonesia memotong suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Penurunan suku bunga The Fed sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75-5% juga memberikan sentimen positif bagi sektor itu.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 September 2024, menunjukkan bahwa saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meningkat sebesar 1,41%, mencapai level tertinggi sepanjang masa (All Time High) di Rp10.775 per saham.
Sementara itu, Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatatkan rekor harga tertinggi baru di Rp7.550 per saham, meskipun hingga pukul 10.30 WIB, penguatan saham ini mulai melambat menjadi 0,68% di level Rp7.450 per saham.
- Inilah Perusahaan-Perusahaan di Indonesia yang Memanfaatkan PLTS
- Harga Sembako di Jakarta 19 September 2024, Beras Muncul .I Naik, Gas Elpiji 3kg Turun
- Akankah PLTU Batubara di Indonesia Benar-Benar Tamat? Berikut Ulasannya
Di sisi lain, meskipun belum mencapai rekor tertinggi baru, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan penguatan tertinggi dengan kenaikan 2,34% menjadi Rp5.450 per saham.
Adapun saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga naik sebesar 2,19% menjadi Rp5.825 per saham. Selain itu, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meningkat 1,34% menjadi Rp1.505 per saham, sedangkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 0,32% menjadi Rp3.150 per saham.
Analis BRI Danareksa Sekuritas menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga dapat meningkatkan likuiditas dana, yang pada gilirannya akan mendorong penguatan margin bunga bersih (NIM).
“Kami memperkirakan likuiditas dana akan meningkat setelah pemangkasan BI rate, yang bisa berimbas pada penurunan biaya dana. Namun, dampak ini diperkirakan baru akan terasa pada kinerja keuangan perseroan tahun depan,” ujar analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis dalam risetnya pada Kamis, 19 September 2024.
Analisis mereka menunjukkan bahwa dampak terbesar dari pemangkasan suku bunga adalah penurunan biaya dana, meskipun yield kredit diperkirakan tetap tertekan. Tekanan likuiditas juga diperkirakan akan berkurang, seiring dengan penurunan penerbitan Surat Berharga Reksadana Indonesia (SRBI).
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, BRI Danareksa Sekuritas memutuskan untuk mempertahankan rekomendasi overweight bagi saham sektor perbankan, dengan BBCA sebagai pilihan teratas. Rekomendasi ini mempertimbangkan perbaikan likuiditas, peningkatan NIM, dan kualitas aset perbankan nasional yang masih kuat.
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham BBCA dengan target harga Rp12.400 per saham, BMRI di target harga Rp8.200 per saham, BBNI di target harga Rp7.600 per saham, dan menginformasikan bahwa target untuk saham BRIS telah tercapai