BBCA Diproyeksi Catat Pertumbuhan Kredit, Saham Ditarget ke Level Rp10.100
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan kredit ke depannya usai mencatatkan kinerja kredit yang cenderung mendatar secara kuartalan pada tiga bulan pertama tahun ini.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan kredit ke depannya usai mencatatkan kinerja kredit yang cenderung mendatar secara kuartalan pada tiga bulan pertama tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo mengatakan kredit korporasi perseroan juga diperkirakan bakal meningkat, terutama pada sektor telekomunikasi, perkebunan, dan keuangan.
“Tingkat LDR yang rendah seharusnya menjadi insentif bagi manajemen untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu, 3 Mei 2023.
Handiman turut menyempurnakan prakiraan NIM BBCA menjadi 6,1% dari 5,7% untuk memperhitungkan imbal hasil aset yang lebih tinggi. “Sedangkan asumsi pertumbuhan kredit sebesar 13 persen,” paparnya.
- Bukit Asam Kerek Target Produksi Batu Bara 11 Persen jadi 40,1 Juta Ton Tahun Ini
- 5 Aset Kripto yang Layak Masuk Watchlist pada Mei 2023
- Transaksi Valas Berbalik Positif dan BOPO Turun, Laba Bersih Maybank (BNII) Naik 45 Persen di Kuartal I-2023
Melalui pertimbangan tersebut, dia mempertahankan rekomendasi Trading Buy untuk saham BBCA dengan target harga Rp10.100, berdasarkan target P/B FY23F sebesar 5,1x.
Sebagai informasi, BBCA membukukan pertumbuhan laba bersih yang cukup tinggi sebesar 43% year-on-year (yoy) menjadi Rp11,5 triliun pada kuartal pertama 2023. Terdapat sejumlah faktor pendorong, seperti percepatan pertumbuhan pendapatan bunga yang naik 28,2% yoy menjadi Rp21,1 triliun.
Selanjutnya dengan pertumbuhan beban bunga yang terkendali dengan kenaikan sebesar 30,1% yoy menjadi Rp2,6 triliun, pendapatan bunga bersih Rp18,5 triliun atau tumbuh hingga 28% yoy dan biaya penyisihan yang jauh lebih rendah menjadi Rp1,5 triliun, turun 48,2%.
“Menyusul kenaikan BI7DRR sejak Agustus 2022, BBCA adalah pilihan utama kami di sektor perbankan karena kami percaya bahwa BBCA akan mendapatkan keuntungan terbesar dari kenaikan suku bunga karena repricing imbal hasil aset dan pergerakan CoF yang relatif stabil.”