<p>Warga melakukan pengisian bahan bakar kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020. Dalam rangka menyambut HUT Ke-75 RI Pertamina memberikan program &#8220;promo merdeka&#8221; pengembalian dana atau cashback sebesar 30 persen dengan pengembalian maksimal Rp 15.000, untuk pembelian BBM jenis Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex kepada masyarakat yang melakukan pembelian melalui aplikasi MyPertamina. Cashback bisa didapatkan diseluruh SPBU Pertamina yang sudah tersedia pembayaran dengan aplikasi MyPertamina selama periode 1-31 Agustus 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

BBM Nonsubsidi Naik Turun, Bagaimana dengan Pertalite?

  • Harga keekonomian atau harga asli Pertalite saat ini lebih tinggi Rp1.000 dari harga pasaran
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) sebelumnya telah resmi menaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax Dex dan Pertamax Turbo. Namun, BBM RON 90 atau jenis Pertalite belum mengalami perubahan harga hingga saat ini. 

Lalu, kapan harga Pertalite bisa mengalami perubahan harga?

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, jika melihat kondisi sekarang harga minyak dunia cenderung naik. Sehingga harga keekonomian atau harga asli Pertalite saat ini lebih tinggi Rp1.000 dari harga pasaran.

"Kan sekarang harga minyak naik lagi, jadi harga keekonomian masih di atas sekitar Rp1.000 lebih," katanya di Kementerian ESDM Jakarta beberapa waktu lalu.

Tutuka mengkonfirmasi harga keekonomian Pertalite sekitar Rp11.000 per liter. Sehingga menaik atau turunkan harga Pertalite di kondisi sekarang juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia.

Menurut Dirjen Migas ESDM ini, penurunan harga minyak dunia ke depannya jelas akan yang memberikan kontribusi besar terhadap penurunan harga Pertalite. Namun untuk saat ini ia menilai Pertamina hanya bisa menekan harga Pertalite di angka Rp10.000 per liter.

Jika harus menurunkan lagi Tutuka menganggap hal tersebut dapat memberatkan perusahaan pelat merah ini. Sebagaimana diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan solar pada 3 Septermber 2022.

Presiden Joko Widodo mengatakan, kenaikan ini dilakukan karena ingin mengalihkan subsidi BBM, yang berimbas naiknya harga BBM subsidi. Perubahan saat itu Pertalite dari harga Rp7.600 menjadi Rp10.000. Lalu Solar subsidi Rp5.150 menjadi Rp6.800. Pertamax nonsubsidi Rp12.500 menjadi Rp 14.500.

"Pemerintah harus membuat keputusan yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, maka harga beberapa subsidi akan sesesuaikan," kata Jokowi melalui konpers pada Sabtu 3 September 2022.