BBNI Jelaskan Penggunaan Dana dari Global Bond Senilai Rp8 Triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) baru-baru ini mengumumkan penerbitan surat utang senior dalam denominasi dolar AS atau global bond senilai US$500 juta.
Obligasi
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) baru-baru ini mengumumkan penerbitan surat utang senior dalam denominasi dolar AS atau global bond senilai US$500 juta, setara dengan sekitar Rp8,11 triliun. (Asumsi kurs Rp16.220)
"Dana hasil penerbitan surat utang senior BNI 2024 sebesar US$500 juta dengan jangka waktu 5 tahun tersebut akan digunakan untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum perseroan," tulis manajemen BBNI di keterbukaan informasi pada Rabu, 17 April 2024.
Selain untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum. Manajemen BBNI meyakini pembentukan dan penerbitan global bond ini akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan bank.
- Cadangan Kerugian Sektor PVML Masih Aman Saat Stimulus COVID-19 Berakhir
- Melirik Potensi Bitcoin di Tengah Panasnya Konflik Timur Tengah
- Dampak Perang Israel Vs Iran Bisa Bikin Anggaran Subsidi RI Bengkak?
Asal tahu saja, penerbitan global bond BNI telah dilakukan pada tanggal 5 April 2024. Surat utang senior ini menawarkan bunga sebesar 5,28% per tahun, sesuai dengan ketentuan Regulation S yang diatur oleh US Securities Act.
Global bond tersebut resmi terdaftar di Bursa Efek Singapura pada tanggal 8 April 2024. Sebelumnya, pada tanggal 27 Maret 2024, BNI telah berhasil menyelesaikan serangkaian aktivitas penjajakan pasar (roadshow) dan penetapan harga terkait rencana penerbitan surat utang senior tersebut.
Respons positif dari investor global tercermin dalam permintaan yang melampaui ekspektasi, mencapai kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 6,4 kali lipat dari rencana nilai yang ditetapkan saat Initial Pricing Guidance (IPG).
Sebelumnya, Direktur Keuangan BBNI Novita Widya Anggraini menjelaskan tujuan dari penerbitan ini adalah untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan ekspansi kredit dalam mata uang asing.
"Sebagai bank yang aktif dalam pemberian kredit rupiah dan valas, penerbitan global bond ini akan digunakan untuk ekspansi aset valas dengan imbal hasil yang optimal yang akan memberikan dampak positif terhadap kondisi kinerja keuangan perseroan," ujar Novita dalam keterangan tertulis, pada bulan lalu.
Selain itu, Novita, menilai penerbitan global bond mampu meningkatkan kapasitas perbankan yang identik warna oranye ini dalam mendukung pengembangan bisnis Indonesia dari dan ke luar negeri.
Dari lantai bursa, pada perdagangan Kamis, 18 April 2024, pukul 11:25 WIB, saham BBNI bergerak menguat 1,43% ke level Rp5.325 per saham. Dari sisi variasi harga saham ini bergerak di angka Rp5.250-5.350 per saham. Mengacu perdagangan 5 hari terakhir saham ini telah menguat 1,90%.