BBNI Targetkan Penyaluran KPR Subsidi Rp1,8 Triliun pada 2025 Naik 12,5 Persen
- Skema Tapera yang khusus diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga memberikan kemudahan serupa, yakni uang muka 1% dan bunga ringan sebesar 5% fixed selama periode kredit yang dapat mencapai 30 tahun.
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) berkomitmen untuk memperkuat kontribusinya dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah dengan menargetkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi sebesar Rp1,8 triliun pada 2025.
Direktur Retail Banking BNI, Corina Leyla Karnalies, mengungkapkan bahwa Target tersebut lebih tinggi sekitar 12,5% dibandingkan dengan penyaluran KPR Subsidi pada 2024 yang tercatat sebesar Rp1,6 triliun.
Untuk itu, kata Corina, BBNI akan menyalurkan KPR Subsidi melalui dua skema pembiayaan utama, yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
- Saham BBRI Loncat Usai Kasih Cuan Rp20,33 Triliun, Negara Dapat Berapa?
- Apa Beda Ojol Muhammadiyah Zendo dengan Gojek dkk?
- Tinutuan, Makanan Terburuk Dunia yang jadi Idola Soeharto
Corina juga menegaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari dukungan BNI terhadap pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan di Indonesia, sekaligus mendorong pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Melalui program FLPP, kami berharap dapat memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan hunian dengan uang muka yang terjangkau, hanya 1%, dan bantuan uang muka hingga Rp4 juta untuk rumah tapak. Kami juga menawarkan bunga spesial sebesar 5% fixed selama periode kredit dengan tenor hingga 20 tahun," jelas Corina dalam keterangan tertulis, Rabu, 15 Januari 2025.
Selain itu, skema Tapera yang khusus diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga memberikan kemudahan serupa, yakni uang muka 1% dan bunga ringan sebesar 5% fixed selama periode kredit yang dapat mencapai 30 tahun. Dengan demikian, BNI optimis bahwa program ini dapat lebih luas menjangkau masyarakat yang membutuhkan rumah dengan syarat yang lebih ringan.
Corina menambahkan, target penyaluran rumah subsidi melalui dua skema tersebut pada 2025 diperkirakan akan mencapai 10.750 unit, meningkat dari 10.021 unit pada tahun 2024. Ini mencerminkan komitmen BNI untuk terus berkontribusi dalam program pembangunan perumahan nasional.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, juga menekankan bahwa program 3 juta rumah dapat menjadi pendorong penting bagi sektor perbankan.
Dian bilang program ini dapat memperkuat daya beli masyarakat dan memberikan kesempatan bagi perbankan untuk melakukan ekspansi kredit, khususnya di sektor KPR. "Dengan kebijakan yang tepat, perbankan akan dapat meningkatkan intermediasi dan mendukung pertumbuhan KPR yang berkelanjutan," ungkap Dian dalam konferensi pers daring, Selasa, 14 Januari 2025.
Sementara itu, dari lantai bursa, saham BBNI terpantau menguat 6,54% ke level Rp4.390 per saham pada pukul 15.33 WIB. Penguatan tersebut mengakhiri pelemahan pada perdagangan sebelumnya.