Karyawan beraktivitas di kantor pusat Bank BRI di Jakarta. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

BBRI Big Banks Paling Gacor, Bagaimana Target Sahamnya 12 Bulan ke Depan?

  • Saham BBRI masih melemah19,13% year-to-date. Nah apakah kondisi tersebut ini bisa dijadikan peluang, mengingat laba Mei 2024 moncer?

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menonjol di sesi perdagangan pertama Jumat, 28 Juni 2024, menduduki posisi terdepan dibandingkan big banks lainya. Penguatan ini melanjutkan rebound dalam tiga hari terakhir.

Data dari RTI Business menunjukkan bahwa saham BBRI berhasil menguat sebesar Rp160 (3,59%) menjadi Rp4.620 per saham pada penutupan sesi pertama. Hal ini menunjukkan bahwa saham bank BUMN terbesar ini telah mengalami kenaikan signifikan dari Rp4.380 per saham menjadi Rp4.620 per saham, atau naik 5,47% dalam tiga hari terakhir.

Memasuki perdagangan sesi kedua hingga pukul 14:19 WIB, saham BBRI bertambah 3,81% ke level Rp4.630 per saham. Di posisi kedua ada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mengua 3,75% ke level Rp6.225 per saham, disusul PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melenting 2,40% ke Rp4.700 per saham. 

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menguat 2,05% ke level Rp9.925 per saham. Penguatan juga dirasakan perbankan syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), yang masing-masing melenting di atas 1%.

Pertanyaannya, bagaimana proyeksi target harga saham BBRI untuk periode 12 bulan mendatang? Terlebih, saham perbankan plat merah itu terpantau masih mengalami penurunan sebesar 19,13% year-to-date. 

Nah apakah kondisi tersebut ini bisa dijadikan peluang? Pasalnya, data kinerja Mei 2024 menunjukkan bahwa laba BBRI mencapai Rp 21,9 triliun, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 8,83%. Di sisi lain, ada angin segar soal restrukturisasi perpanjangan kredit Covid-19. 

Berdasarkan riset dari 19 sekuritas, hampir semua merekomendasikan beli saham BBRI untuk periode 12 bulan ke depan. Rata-rata target harga per saham BBRI mencapai Rp5.950. Tiga sekuritas dengan target harga tertinggi adalah Ciptadana Sekuritas dengan target Rp 7.000, 

Yuanta Investment Sekuritas dengan target Rp6.800 per saham, dan RHB Sekuritas yang menetapkan target Rp 6.300 per saham. Di sisi lain, BCA Sekuritas memberikan target terendah sebesar Rp 4.950, diikuti oleh Morgan Stanley dengan target Rp5.190 per saham, dan JP Morgan dengan target Rp5.300 per saham.

Kinerja Bulanan Membaik

Trimegah Sekuritas, dalam risetnya yang mengulas kinerja keuangan BBRI hingga Mei 2024, mencatat adanya perbaikan secara keseluruhan dalam performa bulanan BBRI dengan pertumbuhan pendapatan. 

Meskipun peningkatan provisi masih mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan, laba bersih BBRI diperkirakan dapat tumbuh sekitar 8,8% hingga Mei tahun ini, melampaui ekspektasi sekitar 5% untuk tahun ini.

Riset tersebut juga mencatat bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempertimbangkan untuk memperpanjang stimulus restrukturisasi kredit hingga 2025, yang diharapkan akan menjadi sentimen positif bagi saham BBRI. 

Trimegah Sekuritas menambahkan bahwa biaya kredit BBRI diperkirakan akan menjadi lebih longgar pada paruh kedua tahun ini, seiring dengan upaya perseroan untuk meningkatkan kualitas aset melalui restrukturisasi.

Dengan berbagai faktor tersebut, Trimegah Sekuritas mempertahankan rekomendasinya untuk beli saham BBRI dengan target harga Rp6.000. Saat ini, saham BBRI dinilai sangat menarik dengan harga sekitar Rp4.400, yang menawarkan yield dividen setara dengan 7,3%.