Korporasi

BCA Tebar Dividen Rp25,27 Triliun Setara 62 Persen Laba 2022

  • Jika mengacu jumlah keseluruhan lembar saham perseroan yang saat ini berjumlah 123.275.050.000 lembar saham, maka dividen tunai yang akan dibagikan tersebut mencapai Rp25,27 triliun.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Central Asia Tbk (BCA) memutuskan bagi-bagi dividen tunai senilai Rp205 per saham untuk tahun buku 2022 dari total laba Rp40,7 triliun. Jumlah ini meningkat 41,4% dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku sebelumnya sebesar Rp145 per saham.

Jika mengacu jumlah keseluruhan lembar saham perseroan yang saat ini berjumlah 123.275.050.000 lembar saham, maka dividen tunai yang akan dibagikan tersebut mencapai Rp25,27 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 senilai Rp35 per saham yang telah dibayarkan oleh perseroan kepada para pemegang saham pada tanggal 20 Desember 2022, sehingga sisa yang akan dibayarkan perseroan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh direksi adalah senilai Rp170 per saham.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari seluruh stakeholders, termasuk pemerintah dan otoritas perbankan, sehingga BCA dapat menutup tahun 2022 dengan kinerja yang solid. Meskipun menghadapi ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh,” kata Jahja, Kamis 16 Maret 2023.

Ditambahkan, hasil keputusan RUPST termasuk pembagian dividen tunai ini merupakan komitmen perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham. Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, BCA optimistis atas prospek bisnis ke depan dan melangkah secara pruden di tahun 2023 sekaligus konsisten mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor.

Pemegang saham juga menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk membayar dividen interim untuk tahun buku 2023, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan serta dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hasil RUPST pun menetapkan besarnya tantiem untuk dibayarkan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2022, dan memberikan kuasa kepada pemegang saham mayoritas perseroan saat ini untuk menetapkan besarnya tantiem serta pembagiannya kepada masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris perseroan yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2022.

Pemegang saham menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris perseroan untuk menentukan jenis dan/atau besarnya gaji, tunjangan dan/atau fasilitas untuk para anggota Direksi yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2023 kepada pemegang saham mayoritas saat ini, untuk menentukan jenis dan/atau besarnya honorarium, tunjangan dan/atau fasilitas untuk para anggota Dewan Komisaris yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2023.

RUPST menyetujui laporan tahunan termasuk laporan keuangan perseroan dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

Sehubungan dengan disetujuinya laporan-laporan tersebut, RUPST juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

Pemegang saham menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik, yaitu Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC) sebagai Kantor Akuntan Publik Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit/memeriksa buku dan catatan Perseroan untuk tahun buku 2023.

Hasil RUPST juga menyepakati penunjukan Ibu Lucy Luciana Suhenda yang merupakan Akuntan Publik yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PwC) dan merupakan Akuntan Publik Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit/memeriksa buku dan catatan Perseroan untuk tahun buku 2023.