<p>Logo PT Bank BTPN Syariah Tbk / Dok. Perseroan</p>
Perbankan

Beban Bagi Hasil Melonjak Tajam, Laba Bersih BTPN Syariah Merosot 39 Persen

  • Selama tahun 2023, PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,08 triliun. Meskipun jumlah ini mencerminkan profitabilitas, namun terjadi penurunan sebesar 39,28% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya, yang mencapai Rp1,78 triliun.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Selama tahun 2023, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,08 triliun. Meskipun jumlah ini mencerminkan profitabilitas, namun terjadi penurunan sebesar 39,28% dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya, yang mencapai Rp1,78 triliun.

Tekanan terhadap laba bersih ini terkait dengan peningkatan beban perseroan yang melampaui pertumbuhan pendapatan. Pendapatan penyaluran dana BTPS berhasil mencapai Rp5,75 triliun, mengalami kenaikan sebesar 6,93% secara year-on-year (yoy) dari Rp5,37 triliun.

Namun, beban bagi hasil melonjak tajam hingga 41,22% dari Rp344,44 miliar pada 2022 menjadi Rp486,43 miliar pada 2023. Dampaknya terasa pada pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang hanya naik tipis 4,58%  yoy, mencapai Rp5,26 triliun dari Rp5,03 triliun.

Sementara itu, beban operasional perseroan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 41,17% yoy, mencapai Rp3,88 triliun pada tahun 2023. Hal ini mengakibatkan laba operasional perusahaan mengalami koreksi sebesar 39,53% yoy, turun menjadi Rp1,38 triliun dari Rp2,28 triliun.

Di sisi lain, pembiayaan bagi hasil BTPS mengalami penyusutan mencapai 67,37%, menyusut menjadi Rp19,67 miliar dari Rp60,28 miliar pada tahun sebelumnya. Piutang bank juga mengalami penurunan sebesar 0,84% yoy dari Rp11,46 triliun menjadi Rp11,37 triliun.

Meski demikian, jumlah aset yang dimiliki BTPS mengalami peningkatan sebesar 1,29% secara tahunan, mencapai Rp21,44 triliun pada 2023 dibandingkan dengan Rp21,16 triliun pada 2022. 

Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah ekuitas yang meningkat 4,39% (YoY) menjadi Rp8,77 triliun dari Rp8,4 triliun.

Dalam hal penghimpunan dana, BTPS berhasil mengumpulkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,14 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 0,78% yoy dari Rp12,05 triliun pada periode sebelumnya. 

Kenaikan DPK ini didorong oleh peningkatan jumlah dana murah sebesar 4,82% yoy, mencapai Rp3,11 triliun. Jumlah dana murah ini memberikan kontribusi sebesar 25,63% terhadap total DPK perseroan.

Sementara itu, jumlah deposito mengalami penurunan sebesar 0,54% yoy menjadi Rp9,03 triliun, setara dengan 74,37% dari total DPK.

Dari segi rasio profitabilitas, BTPS mencatatkan nilai imbal hasil aset (Return on Asset/ROA) sebesar 6,3% pada tahun 2023, menurun dari periode sebelumnya yang mencapai 11,36% pada tahun 2022. 

Imbal hasil ekuitas (Return on Equity/ROE) juga mengalami penurunan menjadi 13,63%, dibandingkan dengan 24,68% pada tahun sebelumnya.