<p>Suasana pelayanan nasabah di salah satu kantor cabang milik Bank Permata, di Jakarta. Foto; Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Beban Bunga Membengkak, Laba Bersih Bank Permata Semester I-2023 Turun Jadi Rp1,8 Triliun

  • Dengan kenaikan beban operasional selain bunga bersih, laba operasional Bank Permata pun menyusut 1,41% yoy dari Rp1,83 triliun menjadi Rp1,8 triliun.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Laba bersih PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun tipis secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada semester I-2023 seiring dengan beban bunga yang membengkak.

Menurut laporan keuangan perseroan, pada paruh pertama tahun ini Bank Pertama mencetak pendapatan bunga sebesar Rp7,8 triliun.

Pendapatan bunga yang diraih sebenarnya lebih tinggi 27% yoy dari pemerolehan Rp6,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, namun peraihan tersebut diikuti oleh beban bunga yang membengkak hingga 56% yoy dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2,8 triliun.

Dengan tergerusnya pendapatan bunga oleh beban yang membengkak, Bank Permata masih mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih 14% yoy dari Rp4,29 triliun menjadi Rp4,92 triliun.

Akan tetapi, perseroan mencatat lonjakan 26% yoy pada beban operasional sebesar dari Rp2,45 triliun pada semester I-2022 menjadi Rp3,11 triliun pada semester I-2023.

Dengan kenaikan beban operasional selain bunga bersih, laba operasional Bank Permata pun menyusut 1,41% yoy dari Rp1,83 triliun menjadi Rp1,8 triliun.

Setelah dipotong oleh pajak penghasilan, maka laba bersih Bank Permata pada semester I-2023 tercatat sebesar Rp1,4 triliun, turun tipis 1,6% yoy dari Rp1,43 triliun pada semester pertama tahun sebelumnya.

Pada semester I-2023, Bank Permata menyalurkan total pinjaman sebesar Rp137,39 triliun yang terdiri dari kredit Rp117 triliun dan pembiayaan syariah Rp20,39 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi 2,01% yoy dibanding penyaluran pembiayaan sebesar Rp134,67 triliun yang dibukukan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada paruh pertama tahun ini, Bank Pertama mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp185,4 triliun dengan kenaikan 8% yoy.

Kenaikan tersebut ditopang oleh naiknya angka dana murah sebesar 4% yoy menjadi Rp104,6 triliun dari Rp100,8 triliun yang tercatat pada tahun sebeblumnya.

Pada semester I-2023, total aset Bank Permata mencapai Rp251,41 triliun sementara liabilitas sebesar Rp212,79 triliun. Dengan demikian, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp38,61 triliun, naik 2,6% yoy dari Rp37,61 triliun dibanding semester II-2022.