Beban Klaim Meningkat Drastis, Laba Bersih Lippo General Insurance (LPGI) Merosot 83 Persen
- Per-akhir September 2023, laba bersih PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) tercatat sebesar Rp23,05 miliar.
IKNB
JAKARTA – Laba bersih emiten asuransi PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) merosot pada kuartal III-2023 karena beban klaim yang mengalami peningkatan drastis.
Per-akhir September 2023, laba bersih LPGI tercatat sebesar Rp23,05 miliar, menunjukkan penurunan sebesar 83,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, yang mencatat laba sebesar Rp140,21 miliar.
Padahal, pendapatan premi neto LPGI mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 59,82% yoy menjadi Rp2,25 triliun, dibandingkan dengan Rp1,41 triliun sebelumnya.
- Jajaki Kemitraan Mineral, AS Cek Penerapan ESG di Indonesia
- Terbukti! Ajang MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika Jadi Sumber Kerugian Terbesar PT ITDC
- Gaji Besar Direksi dan Utang Besar Pengelola Sirkuit Mandalika
Merosotnya laba bersih ini terjadi karena peningkatan pendapatan ini disertai dengan kenaikan drastis pada beban klaim neto sebesar 74,69% ke angka Rp2,06 triliun pada akhir September 2023, dibandingkan dengan Rp1,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, beban underwriting LPGI mencatatkan nilai Rp2,14 triliun, mengalami kenaikan sebesar 83,09% yoy dari Rp1,17 triliun. Hasil underwriting juga mengalami penurunan signifikan sebesar 48,76%, mencapai Rp136,93 miliar dari Rp267,22 miliar.
Dari segi investasi, LPGI mencatat peningkatan hasil investasi sebesar 82,24% yoy menjadi Rp44,31 miliar dari Rp24,31 miliar.
Namun, pada saat yang sama, beban usaha perseroan turut meningkat 10,61% yoy menjadi Rp158,14 miliar, mengakibatkan laba usaha perseroan menurun 84,45% secara tahunan menjadi Rp23,1 miliar dari Rp148,56 miliar.
Total aset LPGI pada akhir September 2023 sedikit menyusut 0,94% yoy menjadi Rp2,86 triliun, dibandingkan dengan Rp2,88 triliun pada akhir September 2022.
Sementara itu, liabilitas perseroan mencapai Rp2,02 triliun dengan kenaikan 4,7% yoy dari Rp1,93 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, jumlah ekuitas Lippo General Insurance mengalami koreksi 12,3% yoy, menjadi Rp839,42 miliar dari Rp957,15 miliar.
Rasio risk-based capital (RBC) LPGI pada September 2023 mencapai 319,8%, melampaui ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan meningkat dari 182% yang tercatat pada kuartal III-2022. Rasio kecukupan investasi sebesar 168,4%, sedangkan rasio likuiditas mencapai 160,8%.
- Perkiraan Setlist Lagu Coldplay untuk Konser di Jakarta
- Festival Kopi Gayo 2023, Wadah Petani Kopi Berbagi Ilmu dan Pengalaman
- Kripto Bitcoin Berpotensi Tembus US$45.000 di Akhir 2023
Tentang LPGI
PT Lippo General Insurance Tbk didirikan pada tanggal 6 September 1963 dengan nama PT Asuransi Brawidjaja. Perusahaan kemudian mengalami perubahan nama beberapa kali, dari PT Asuransi Brawidjaja menjadi PT Asuransi Marga Pusaka pada 1 Oktober 1982, dan akhirnya menjadi PT Lippo General Insurance pada 6 Juli 1991. Selama perjalanannya, perusahaan mengalami perubahan kedudukan usaha dari Surabaya ke Jakarta pada 9 Januari 1991.
Pada tanggal 21 April 1997, PT Lippo General Insurance menjadi perusahaan terbuka setelah Penawaran Umum Saham kepada masyarakat, dan sahamnya resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juli 1997.
Produk-produk asuransi yang ditawarkan mencakup asuransi kebakaran, asuransi kesehatan untuk individu, keluarga, dan karyawan perusahaan, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan, serta berbagai jenis asuransi lainnya.
Tahun 2023, PT Lippo General Insurance Tbk menjalin kemitraan dengan perusahaan Hanwha. Hanwha Life Insurance Co., Ltd., perusahaan asuransi jiwa pertama di Korea Selatan, kini menjadi pemegang saham utama.