<p>Suasana di salah satu Gerai Pizza Hut, Jakarta, Kamis 2 Juni 2020. Pemegang lisensi terbesar dari waralaba restoran Pizza Hut di Amerika Serikat, NPC International Inc., mengajukan bangkrut akibat penjualan yang anjlok drastis selama pandemi virus corona atau Covid-19. Namun demikian, PT Sarimelati Kencana, pengelola gerai Pizza Hut di Indonesia masih mengantongi laba Rp 6,04 [&hellip;]</p>
Korporasi

Beban Membengkak, Laba Bersih Pizza Hut (PZZA) Turun 51,97 Persen

  • Laba bersih Pengelola Pizza Hut Indonesia PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) terkoreksi hingga 51,97% menjadi Rp2,34 miliar.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Pengelola Pizza Hut Indonesia PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) membukukan kinerja keuangan kuartal I-2022 yang menurun. Laba bersih terkoreksi hingga 51,97% menjadi Rp2,34 miliar dari sebelumnya Rp4,87 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Padahal penjualan perseroan justru bertumbuh 19,45% year-on-year (yoy) menjadi Rp852,81 miliar per Maret 2022 dari Rp713,92 miliar di tahun lalu. Posisi top line PZZA diperoleh dari penjualan makanan sebesar Rp806,94 miliar dan minuman senilai Rp49,38 miliar serta dikurangi potongan penjualan sebesar Rp3,52 miliar.

Akan tetapi, merosotnya laba bersih perseroan disebabkan oleh meningkatnya beban pokok penjualan PZZA menjadi Rp272,14 miliar. Kemudian beban penjualan serta beban umum dan administrasi juga turut membengkak dengan masing-masing Rp521,35 miliar dan Rp51,25 miliar.

Dengan adanya penurunan pada laba bersih, maka nilai laba per saham perseroan turut terkikis dari Rp1,6 per lembar saham menjadi Rp0,8 per lembar saham.

Selanjutnya, nilai liabilitas perseroan juga tercatat meningkat menjadi Rp1,07 triliun pada kuartal I-2022 dari Rp1,05 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, Meskipun jumlah ekuitas juga turut terapresiasi menjadi Rp1,16 triliun, dengan nilai kas dan setara kas yang turut meningkat Rp39,53 miliar.

Sedangkan dari segi aset, per 31 Maret 2022 PZZA juga berhasil mencatatkan Rp2,24 triliun dari aset lancar sebesar Rp379,04 miliar dan aset tidak lancar Rp1,86 triliun.

Sebagai informasi, pergerakan saham PZZA pada akhir sesi perdagangan Rabu, 25 Mei 2022 mengalami koreksi 3,97% atau setara dengan 25 poin ke level harga Rp605 per lembar saham. Pada kesempatan yang sama, kapitalisasi pasar perseroan sekitar Rp1,83 triliun.