Ilustrasi penarikan dana nasabah di Bank Banten.
Korporasi

Beban Operasional Membengkak, Bank Banten Merugi Rp145,70 Miliar

  • PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mencatatkan rugi periode tahun berjalan Rp145,70 miliar pada kuartal III-2020. Kerugian itu membengkak dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp137,90 miliar

Korporasi

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) mencatatkan rugi periode tahun berjalan Rp145,70 miliar pada kuartal III-2020. Kerugian itu membengkak dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp137,90 miliar

Padahal, emiten bersandi BEKS ini meraih pertumbuhan bunga bersih (net interest income/NII) double digit 13,15% year on year (yoy) menjadi Rp41,71 pada kuartal III-2021. Hal itu ditopang oleh pendapatan operasional yang terkerek 11,36% yoy menjadi Rp24,98 miliar.

Kerugian ini timbul lantaran BEKS masih belum bisa mengendalikan lonjakan beban operasional yang tumbuh agresif 27% yoy menjadi Rp253 miliar pada kuartal III-2021. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten selaku pemegang saham mayoritas BEKS sendiri menargetkan perseroan bisa meraih laba pada tahun ini.

Kepala Biro Ekbang Provinsi Banten Ahmad Syaukani menyebut Pemprov Banten siap mendukung proses penyehatan keuangan di BEKS. Pasalnya, BEKS didorong untuk berkontribusi mengisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Banten.

“Kami di Pemprov Banten akan selalu mendukung penhetan  performa bisnis Bank Banten,” ucap Ahmad dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 November 2021.

Meski masih merugi, BEKS sebenarnya mengalami perbaikan dari segi nilai aset. Total aset Bank Banten mengalami pertumbuhan hingga 27% periode April-September 2021. Nilai aset BEKS bertambah Rp1,56 triliun dari Rp5,66 triliun pada April menjadi Rp7,22 triliun pada September 2021.

Tarik Dana Rp618 Miliar 

Memasuki awal kuartal IV-2021, BEKS berhasil menarik dana segar Rp618 miliar dari 8 miliar saham baru yang diterbitkan dalam Penawaran Umum Terbatas VII melalui skema rights issue. 

Dana yang terhimpun pada PUT VII ini melampaui target yang diproyeksikan di dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank Banten, yakni sebesar Rp 600 miliar.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menyebut meningkatnya partisipasi publik dalam PUT VII ini menjadi sinyal positif terhadap kepercayaan untuk perbaikan kinerja perseroan. Dirinya pun optimistis perseroan bakal membukukan laba pada tahun ini.

"Perolehan dana publik pada PUT VII naik 92,8% dibanding perolehan dana pada PUT VI lalu. Ini membuktikan kenaikan pendanaan ini merupakan bentuk nyata kepercayaan investor terhadap Bank Banten untuk terus memacu kinerja perseroan agar dapat meraih laba dan memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi Banten,” kata Agus dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 3 November 2021.