Kantor pusat Bank Raya di kawasan Buncit Jakarta Selatan, Rabu 9 Februari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Beban Operasional Turun Drastis, Bank Raya Catat Laba Bersih Rp32,47 Miliar pada Kuartal III-2022

  • Pencapaian ini didorong oleh beban operasional yang turun 83% dari Rp2,5 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp407,77 miliar pada kuartal III-2022.

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pada kuartal III-2022, PT Bank Raya Indonesia Tbk (kode saham: AGRO) mencatat laba bersih sebesar Rp32,47 miliar seiring dengan beban operasional yang turun drastis.

Pembukuan laba bersih ini merupakan suatu capaian positif bagi perseroan karena pada kuartal III tahun sebelumnya, Bank Raya mencatat kerugian hingga Rp1,83 triliun.

Bank Raya pun mencatat laba operasional sebesar Rp106,38 miliar setelah kerugian operasional perseroan tercatat di angka Rp1,85 triliun pada kuartal III-2021.

Pencapaian ini didorong oleh beban operasional yang turun 83% dari Rp2,5 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp407,77 miliar pada kuartal III-2022.

Kendati demikian, pendapatan bunga Bank Raya mengalami penurunan 40% dari 1,28 triliun menjadi Rp778,36 miliar pada kuartal III-2022.

Sementara itu, beban bunga Bank Raya menyusut 58% secara tahunan dari Rp632,02 miliar menjadi Rp264,2 miliar pada kuartal III-2022.

Dengan demikian, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Raya mengalami penurunan 22% secara tahunan dari Rp656,67 miliar menjadi Rp514,15 miliar.

Susutnya NIM Bank Raya terjadi karena menurunnya nilai penyaluran kredit perseroan pada kuartal III-2022.

Pada kuartal III-2022, Bank Raya mencatat penyaluran kredit sebesar Rp8,37 triliun. Angka tersebut menurun 41% dari Rp14,32 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross membaik dari 4,61% menjadi 2,05% pada kuartal III-2022.

Sama halnya seperti yang terjadi pada nilai penyaluran kredit, total aset Bank Raya pun tercatat menurun 37% dari Rp20,53 triliun pada kuartal III tahun lalu menjadi Rp12,98 triliun pada kuartal III-2022.

Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Raya tercatat di angka Rp9,62 triliun, menurun 43% dari kuartal III-2021 yang mana nilainya mencapai Rp16,86 triliun.

Perkembangan ini terjadi seiring dengan penurunan yang terjadi pada dana murah (current account saving account/CASA) dan deposito.

Dana murah yang terdiri dari tabungan dan deposito mengalami penurunan 30% secara tahunan dari Rp4,7 triliun  Rp3,33 triliun .

Selanjutnya, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) Bank Raya tercatat di level positif 2,07%. Pada kuartal yang sama tahun sebelumnya, ROE perseroan berada di posisi -69,23%.

Lalu, rasio kecukupan modal minimum alias capital adequacy ratio (CAR) Bank raya mengalami kenaikan menjadi 27,33% dari 17,48% pada kuartal III-2021.

Sementara itu, marjin bunga bersih atau net interest margin Bank Raya pun naik dari 3,62% kuartal III-2021 menjadi 4,71%.