Kilang offshore Medco Energi di Laut Natuna Selatan, Riau, Indonesia.
Korporasi

Beban Pokok Bengkak, Laba Bersih Medco Energi (MEDC) Turun 8,8 Persen

  • Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih MEDC pada kuartal I tahun 2022 tercatat sebesar US$90,03 juta atau setara dengan Rp1,34 triliun dalam asumsi kurs Rp14.897 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Laba bersih PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 8,8% secara year-on-year (yoy) pada kuartal I-2023 seiring dengan beban pokok pendapatan yang membengkak.

Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih MEDC pada kuartal I tahun 2022 tercatat sebesar US$90,03 juta atau setara dengan Rp1,34 triliun dalam asumsi kurs Rp14.897 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Angka tersebut menurun 8,8% yoy menjadi US$82,05 juta (Rp1,22 triliun) walaupun pendapatan perseroan pada kuartal I-2023 mengalami peningkatan.

Pada tiga bulan pertama tahun ini, MEDC membukukan pendapatan sebesar US$558,09 juta (Rp8,31 triliun) dengan peningkatan 18,4% yoy dari US$471,34 juta (Rp7,02 triliun).

Kenaikan pendapatan terjadi seiring dengan membengkaknya beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya yang menyebabkan tergerusnya laba kotor dan bersih.

Beban pokok pendapatan MEDC tercatat sebesar US$325,68 juta (Rp4,85 triliun), membengkak 40% yoy dari US$231,81 juta (Rp3,45 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pembengkakan tersebut utamanya disebabkan oleh melonjaknya beban pokok penjualan tenaga listrik dan jasa terkait lainnya.

Di segmen beban tersebut, MEDC mencatat angka sebesar US$87,52 juta (Rp1,3 triliun), membengkak 609% yoy dari US$12,33 juta (Rp183,68 miliar) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada kuartal I-2023, aset MEDC tercatat sebesar US$6,8 miliar (Rp101,29 triliun) dengan penurunan 1,8% secara quarter-on-quarter (qoq) dari US$6,93 miliar (Rp103,23 triliun) pada kuartal IV-2022.

Sementara itu, liabilitas MEDC juga menurun 3,8% qoq dari US$5,18 miliar (Rp77,16 triliun) pada kuartal IV-2022 menjadi US$4,98 miliar (Rp74,18 triliun) pada kuartal I-2023.

Dengan demikian, ekuitas perseroan tercatat sebesar US$1,85 miliar (Rp27,55 triliun) pada kuartal I-2023, meningkat 6,32% qoq  dari US$1,74 miliar (Rp25,92 triliun) pada kuartal IV-2022.