Beban Pokok Bengkak, Laba Bersih Produsen Rokok Sampoerna (HMSP) Menyusut Jadi Rp3,04 Triliun
- Produsen Rokok Sampoerna, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penjualan bersih pada semester satu 2022 sebesar Rp 53,50 triliun.
Korporasi
JAKARTA - Produsen Rokok Sampoerna, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat kenaikan penjualan pada semester I-2022. Kendati begitu, laba bersih perseroan menunjukkan hal sebaliknya.
Berdasarkan laporan keuangan HMSP, penjualan bersih pada semester satu tahun sebesar Rp53,50 triliun, naik 12,34% dari periode yang sama pada 2021 senilai Rp47,62 triliun.
Kenaikan pada penjualan tersebut datang dari dua segmen. Segmen ekspor melesat dari sebelumnya Rp73,87 miliar per Juni 2021 menjadi Rp103 miliar pada Juni 2022.
Kemudian dari segmen lokal, penjualan rokok didominasi oleh Sigaret Kretek Mesin dengan pembukuan per Juni 2022 sebesar Rp35,67 triliun.
- Kapan Rupiah Digital Mulai Berlaku di Indonesia? Simak Penjelasan BI
- Ganti Baterai Motor Listrik Tidak Sampai 5 Menit, PLN Akan Perbanyak SPBKLU
- Bikin Kaya Mendadak, Ini Uang Kuno Termahal yang Jadi Incaran Kolektor
Disusul Sigaret Kretek Tangan Rp12,20 triliun, Sigaret Putih Mesin Rp4,60 triliun, Sigaret Putih Tangan Rp357,40 miliar, Sigaret Kelembak Kemenyan Rp210 miliar dan lainnya Rp349,12 miliar.
Adapun secara volume, total penjualan HMSP pada semester I-2022 mencapai 76,8 miliar batang. Realisasi ini naik 6,6% dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya yakni 72,1 miliar batang.
Meski begitu, beban pokok penjualan perseroan mengalami pembengkakan hingga Rp45,52 triliun pada semester pertama tahun ini. Beban tersebut naik sekitar 17,35% dari Rp38,79 triliun per Juni 2021.
Bengkaknya beban pokok perseroan didominasi oleh pita cukai per Juni 2022 mencapai Rp36,71 triliun dari sebelumnya Rp30,65 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. Lalu disusul oleh bahan baku hingga semester pertama 2022 sebesar Rp4 triliun.
Selanjutnya, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyusut sebesar 26,25% menjadi Rp3,04 triliun di pertengahan tahun 2022 dari sebelumnya Rp4,13 triliun pada Juni 2021.
Dengan begitu, laba per saham dasar milik produsen Rokok Sampoerna ini menjadi Rp26 per unit pada semester I-2022 dari sebelumnya Rp36 per unit pada Juni 2021.