Nampak petugas tengah melakukan perawatan jaringan kabel PLN. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sebanyak Rp 133,3 triliun uang negara diberikan kepada PT PLN (Persero) di sepanjang 2022. Uang itu digunakan untuk subsidi lisrik hingga penyambungan listrik. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Beban Subsidi Listrik akan Terus Ditekan, Target 2024 Rp70 Triliun

  • Berdasarkan hasil kajian, pemerintah sudah memiliki langkah untuk menekan subsidi ini dengan pendataan penerima by name by address, termasuk foto kondisi rumah.
Energi
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam hal ini Direktorat Jenderal Ketenagalistrikkan (Gatrik) memastikan akan menekan beban subsidi pada sektor ketenagalistrikkan.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menyebutkan alasannya karena alokasi subsidi listrik semakin meningkat tiap tahun. Saat ini subsidi listrik diberikan kepada 3/4 pelanggan PT PLN (Persero), yaitu untuk pengguna rumah tangga 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu.

"Intinya di tahun 2024 masih diberikan ruang untuk subsidi sekitar Rp73 triliun, mungkin realisasinya ada di angka Rp70 triliun," katanya  usai konferensi pers terkait capaian kinerja sektor Gatrik dan EBTKE tahun 2023 di Gedung Direktorat Ketenagalistrikkan pada Kamis 18 Januari 2024.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikkan (Gatrik), prognosa subsidi listrik di tahun 2023 mencapai Rp67,42 triliun, dari alokasinya Rp70,49 triliun. Sementara alokasi subsidi listrik di APBN 2024 ditetapkan Rp73 triliun, dengan prognosa realisasi Rp70 triliun.

Berdasarkan hasil kajian, pemerintah sudah memiliki langkah untuk menekan subsidi ini dengan pendataan penerima by name by address, termasuk foto kondisi rumah.

Meski begitu, Jisman menyebutkan pemangkasan penerima subsidi listrik ini belum bisa dilakukan tahun 2024 untuk meminimalisasi kegaduhan menjelang pelaksanaan Pilpres.