Beda Arah Pendapatan dan Laba Wijaya Karya (WIKA) di Kuartal III-2024
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan sejumlah pencapaian positif meskipun pendapatannya masih menghadapi tekanan sepanjang Januari hingga September 2024.
Bursa Saham
JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan sejumlah pencapaian positif meskipun pendapatannya masih menghadapi tekanan sepanjang Januari hingga September 2024. Di tengah tantangan, perusahaan BUMN ini berhasil membukukan laba bersih yang menunjukkan kinerja stabil dan berkelanjutan.
Berdasarkan Laporan keuangan konsolidasi per akhir September 2024 yang dirilis pada Rabu, 6 November 2024, meskipun pendapatan WIKA menurun 16,78% dari Rp15,07 triliun menjadi Rp12,54 triliun hingga kuartal III-2024, WIKA berhasil mengurangi beban pokok dari Rp13,86 triliun menjadi Rp11,48 triliun.
Hasil ini memungkinkan perseroan mempertahankan laba kotor sebesar Rp1,06 triliun, turun 12,71% secara tahunan namun tetap menunjukkan upaya efisiensi yang baik.
- AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Dwiguna MDS untuk Pendidikan Anak, Premi Disisihkan untuk Beasiswa SLB
- Kemasan Rokok Polos Langgar UU HAKI dan Sarat Intervensi Asing
- Menilik Besarnya Biaya Kampanye Pemilihan Presiden AS
Pendapatan pada segmen infrastruktur dan gedung turun 25,67% YoY menjadi Rp6,01 triliun, sementara segmen energi dan industrial plant terkoreksi 19,32% menjadi Rp2,08 triliun.
Namun, setelah menghitung pendapatan dan beban lainnya, WIKA berhasil mencatat laba yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp741,43 miliar pada kuartal III-2024, berbalik dari kerugian Rp5,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Di sisi neraca keuangan, WIKA menunjukkan perbaikan neraca dengan kenaikan aset menjadi Rp66,98 triliun hingga September 2024, meningkat 1,52% YtD. Sementara itu, liabilitas turun 10,08% menjadi Rp50,72 triliun, dan ekuitas melonjak 214,47% mencapai Rp16,26 triliun.
Sementara itu, arus kas dan setara kas juga meningkat signifikan sebesar 214,47% secara tahunan menjadi Rp5,6 triliun, menunjukkan upaya penguatan likuiditas yang efektif.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menyoroti peningkatan kolektibilitas piutang perseroan yang berhasil diperbaiki hingga 30,4%, dari Rp9,50 triliun pada tahun lalu menjadi Rp6,61 triliun per kuartal III-2024
“WIKA juga berfokus pada pembayaran tepat waktu kepada mitra kerja, yang telah menurunkan utang usaha hingga 50,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Agung dalam keterangannya.
Rasio likuiditas WIKA yang tercermin pada current ratio meningkat menjadi 191,8%, dengan rasio utang berbunga terhadap ekuitas dan debt-to-equity ratio (DER) masing-masing menurun menjadi 2,18 kali dan 3,12 kali dari posisi sebelumnya 3,10 kali dan 5,07 kali
Agung menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang mendukung upaya penyehatan WIKA, termasuk lembaga keuangan yang memfasilitasi restrukturisasi dan pemerintah yang memperkuat modal WIKA.
“Dengan penguatan tata kelola, manajemen risiko, eksekusi proyek yang unggul, serta pengelolaan modal kerja yang baik, WIKA optimis menjaga daya saing dan kelangsungan usaha di masa depan,” ungkapnya.