logo
<p>Ojek online mangambil penumpang di kawasan stasiun Sudirman, Jakarta, Senin 8 Juni 2020. Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan memasuki fase transisi, mulai Senin 8 Juni 2020, layanan ojek online GoRide dan Grab Bike sudah bisa digunakan kembali oleh masyarakat. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Beda Arah Saham GOTO dan GRAB Usai Muncul Rumor Merger

  • Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings berbeda arah setelah muncul adanya rumor dan klarifikasi merger penggabungan dua raksasa ride-hailing Gojek dan Grab di Indonesia.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings berbeda arah setelah muncul adanya rumor dan klarifikasi merger penggabungan dua raksasa ride-hailing Gojek dan Grab di Indonesia. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga perdagangan Rabu, 5 Februari 2025, pukul 10.28 WIB, saham GOTO berada di level Rp83 per saham, yang mencerminkan pelemahan 4,60%. Tak ayal, antrean jual saham ini di harga tersebut menembus 2 juta lot. 

Sementara itu, pada perdagangan Selasa, 4 Februari 2025, saham GOTO sempat ditutup menguat di level Rp87 per saham, menyusul kabar bahwa Grab mempertimbangkan akuisisi GOTO dengan harga di atas pasar, yakni Rp110 per saham. 

Dengan demikian, akuisisi seluruh saham GOTO menurut sumber Bloomberg mencapai valuasi lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp115,8 triliun, berdasarkan kurs Jisdor BI per 3 Februari 2025 sebesar Rp16.543 per dolar AS.

Namun, Corporate Secretary GOTO, R. A. Koesoemohadiani, menegaskan bahwa kabar tersebut hanyalah spekulasi. Ia juga memastikan bahwa rumor ini tidak berdampak negatif terhadap operasional maupun kelangsungan usaha perseroan.

"Perseroan mencatat bahwa berita serupa telah beredar dari waktu ke waktu dalam beberapa tahun terakhir, dan seluruhnya berdasarkan spekulasi," ujarnya dalam keterbukaan informasi pada Rabu, 5 Februari 2025.

Berbeda dengan GOTO, saham Grab yang diperdagangkan di bursa Nasdaq, Amerika Serikat, justru mengalami lonjakan 12,56% ke level US$5,11 pada perdagangan kemarin. Asal tahu saja, rumor akuisisi GOTO oleh Grab ini telah mengemuka sejak awal 2024 lalu. 

Saat itu, Bloomberg melaporkan bahwa kedua perusahaan sedang dalam diskusi awal mengenai berbagai skenario.  Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah akuisisi GOTO oleh Grab menggunakan uang tunai, saham, atau kombinasi keduanya.

Sumber yang mengetahui pembicaraan ini menyebutkan bahwa GOTO lebih terbuka terhadap kesepakatan tersebut setelah masuknya Patrick Walujo. Namun, perundingan ini belum tentu berujung pada merger atau kesepakatan apa pun. 

Opsi lain yang sedang dieksplorasi mencakup pemisahan pasar utama, di mana Grab akan mendapatkan kendali atas basis mereka di Singapura dan beberapa negara lainnya, sementara GOTO tetap memegang kendali di Indonesia.

Meskipun GOTO telah membantah adanya pembicaraan, potensi aksi korporasi antara kedua perusahaan tetap terhalang oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Pasalnya, berdasarkan data Statista 2023, pangsa pasar Gojek di industri transportasi daring Indonesia mencapai 50%. Sementara itu, Grab pernah mencatat pangsa pasar tertinggi di Indonesia pada Februari 2022, yakni sebesar 54%.