Nampak sejumlah pengunjung tengah mengamati koleksi mobil modifikasi dalam Pameran otomotif Indonesia Automodified (IAM) x IIMS Motobike di Senayan Park, Jakarta.Minggu 28 November 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Beda Hampir 10 Kali Lipat, Dirut PLN: Biaya Kendaraan Listrik Lebih Murah Dibanding BBM

  • Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan mobil atau motor listrik lebih hemat dibanding dengan transportasi yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).
Nasional
Nadia Amila

Nadia Amila

Author

JAKARTA - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkapkan mobil atau motor listrik lebih hemat dibandingkan dengan transportasi yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). 

Mantan Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) ini juga menyebutkan, konversi dari BBM ke energi listrik di bidang transportasi ini sangat efisien. Ia menyebutkan, 1 liter BBM dengan harga Rp14.000 - Rp15.000 setara dengan 1,2 kilowatt (kWh) listrik yang hanya seharga Rp1.800 alias hampir 10 kali lipat lebih murah,

“Konversi dari BBM ke listrik di bidang transportasi ternyata sangat efisien,” kata Darmawan dalam acara webinar PLN Innovation and Competition in Electricity (ICE) pada Rabu, 10 Agustus 2022.

Sebagai perbandingan, ia juga menyebutkan jarak tempuh Jakarta - Bali dengan kendaraan mobil yang menggunakan BBM dapat merogoh kocek dengan total Rp1,5 juta. Sedangkan, mobil listrik hanya menghabiskan sekitar Rp300.000.

Sebelumnya, PLN mengadakan program Electrifying Agriculture untuk sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan. Dalam program yang digagas PLN tersebut, para petani didorong untuk untuk menggunakan alat atau mesin pertanian menggunakan listrik.

Berganti dari BBM ke energi listrik bukan hanya menjadi lebih hemat, namun juga membantu mengurangi dampak perubahan iklim dari efek gas rumah kaca yang mengakibatkan bumi semakin panas.

Dengan memakai 1 liter bensin atau BBM dapat menghasilkan emisi karbon sebanyak 2,4 kg CO2, sedangkan 1,2 kilowatt (KWH) listrik hanya dapat menghasilkan sekitar 1.200 gr CO2.

“Mengurangi emisi CO2 gas rumah kaca, apabila kita bergeser dari BBM ke energi,” katanya.