Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PT PANI) Sugianto Kusuma saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PANI di Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Bedah IPO Bangun Kosambi Sukses (CBDK), Anak Usaha PANI Bidik Dana Rp2,3 Triliun

  • PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januari 2025. Dalam IPO ini, CBDK menawarkan 566.894.500 saham dengan harga Rp3.000–4.060 per saham, mengharapkan dana Rp2,3 triliun.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), yang bergerak di bidang pengembangan properti untuk industri Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE), dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januari 2025.

Sebagai informasi, emiten bersandikan CBDK ini adalah anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dengan kepemilikan saham mencapai 51%. Selain itu, perusahaan ini juga dimiliki PT Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ) dengan kepemilikan identik sebesar 24,5%. 

Sementara itu, dalam initial public offering (IPO) ini, CBDK menawarkan 566.894.500 saham, setara 10% dari modal ditempatkan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp20 per saham. Adapun harga penawaran saham ini di kisaran Rp3.000–4.060 per saham, sehingga total dana yang dihimpun dari aksi korporasi mencapai Rp2,3 triliun.

Setelah IPO, kepemilikan saham PANI di CBDK berkurang menjadi 45,90%, sementara AS dan TMJ masing-masing memiliki 22,05%, dan sisanya sebesar 10% dimiliki oleh publik. Di samping itu, perusahaan telah menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek aksi korporasi ini. 

Rencana Dana IPO

Berdasarkan prospektus, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan oleh Bangun Kosambi Sukses (CBDK) untuk melakukan penyertaan ekuitas kepada afiliasi perseroan, PT Industri Pameran Nusantara (IPN).

Jika IPO dilakukan dengan harga minimum, CBDK akan memperoleh 11.271.224 saham baru seri B dari IPN, yang setara dengan 99,9114% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di IPN setelah peningkatan modal. Dana yang diperoleh akan digunakan oleh IPN untuk membiayai proyek pembangunan gedung MICE (meetings, incentives, conferences, exhibitions).

Sementara jika IPO dilakukan dengan harga maksimum, CBDK akan memperoleh 15.277.278 saham baru seri B dari IPN, yang setara dengan 99,9346% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di IPN setelah peningkatan modal. Dana hasil IPO ini juga akan digunakan oleh IPN untuk proyek MICE. 

Apabila terdapat sisa dana setelah proyek MICE selesai, dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya promosi, gaji karyawan, dan operasional lainnya yang mendukung kelangsungan usaha MICE.

Valuasi dan Kinerja 

Tim Researach Stockbit Sekuritas dalam ulasannya mengatakan IPO CBDK akan memiliki valuasi Rp17-23 triliun. “Valuasi market cap dari IPO CBDK masih lebih rendah dari valuasi NAV-nya yang telah kami estimasikan,” jelasnya pada Jumat, 13 Desember 2024. 

Menurut Stockbit, valuasi IPO tersebut memberikan diskon sebesar 45-61% dari NAV CBDK yang kami estimasikan mencapai Rp37,4 triliun untuk 100% kepemilikan. Hal ini masih dianggap wajar karena CBDK memiliki landbank premium, yaitu CBD PIK2. 

CBDK adalah anak usaha PANI yang sebelumnya diakuisisi dengan dana right issue pada Agustus 2022.  “Ini menjadikannya lebih murah dengan diskon terhadap NAV dibandingkan dengan PANI, yang memiliki market cap lebih premium dari estimasi NAV kami,”pungkas Stockbit.

Dari sisi kinerja CBDK hingga Juni 2024, perusahaan tercatat mengalami penurunan pendapatan sebesar 21,95% menjadi Rp969 miliar. Meski demikian, laba bersih tercatat naik tipis sebesar 0,42%, menjadi Rp411 miliar. 

Kenaikan laba bersih ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya efisiensi biaya pokok pendapatan yang tercermin dalam kenaikan gross profit margin menjadi 57,88%, dibandingkan dengan 51,45% pada periode sebelumnya.

Jadwal IPO

  • Masa Penawaran Awal: 13–20 Desember 2024.
  • Perkiraan Tanggal Efektif dari OJK: 30 Desember 2024.
  • Masa Penawaran Umum: 3–9 Januari 2025.
  • Penjatahan: 9 Januari 2025.
  • Distribusi Saham Elektronik: 10 Januari 2025.
  • Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI): 13 Januari 2025.