<p>Logo baru Gojek Indonesia / Gojek.com</p>
Komunitas

Begini Cara Gojek Perlakukan Karyawan dengan Hormat&#8230;

  • JAKARTA – Karyawan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) yang terdampak dengan keputusan reorganisasi perusahaan atau pemutusan hubungan kerja, menyusul refocusing bisnis inti perusahaan, mendapatkan perhatian yang serius dari perusahaan. Perhatian yang diberikan itu antara lain adalah paket pesangon di atas standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan mendapatkan gaji penuh selama periode pemberitahuan. Selain […]

Komunitas

Adhitya Noviardi

JAKARTA – Karyawan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) yang terdampak dengan keputusan reorganisasi perusahaan atau pemutusan hubungan kerja, menyusul refocusing bisnis inti perusahaan, mendapatkan perhatian yang serius dari perusahaan.

Perhatian yang diberikan itu antara lain adalah paket pesangon di atas standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan mendapatkan gaji penuh selama periode pemberitahuan.

Selain itu, Gojek juga memerhatikan asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga karyawan yang terdampak tersebut hingga 31 Desember 2020. Pun perpanjangan program dukungan layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.

Bahkan, menurut penjelasan perusahaan yang diterima TrenAsia.com, perusahaan juga terlihat memberikan dukungan konsultasi untuk mencari pekerjaan baru, pembayaran cuti tahunan yang tidak digunakan dan hak lainnya termasuk cuti melahirkan.

Juga penghapusan masa tunggu atau annual cliff bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham, dan karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang usaha lainnya.

“Kita harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada,” ungkap Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek dalam surat kepada karyawan, Selasa, 23 Juni 2020.

Tak Dapat Bertahan

Selain itu, mereka juga mengatakan, saat ini fokus perusahaan mengarah kepada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi.

Kemudian juga mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan. Dimana akan memastikan Gojek dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang.

“Namun, kami memohon maaf sebesar-besarnya karena kami harus mengambil keputusan yang sulit. Dan kita harus dapat mengimplementasikan hal ini,” ungkap mereka dalam surat terbuka kepada seluruh karyawan yang terdampak.

Pengumuman yang berat dilakukan perusahaan ini juga dilakukan secara lebih kekeluargaan dan humanis jika dibandingkan pengumuman serupa di perusahaan lain.

Dalam rilis yang dikirimkan ke media, dua Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, hari ini, melakukan 16 sesi town hall atau meeting dengan tiap divisi di perusahaan.

Hal itu dilakukan supaya dua pemimpin startup itu bisa menyampaikan pesan secara langsung dan lebih personal kepada seluruh karyawan. Di samping juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bisa mengajukan pertanyaan secara langsung dan memahami lebih detail mengenai perubahan yang dilakukan.

Keputusan Sulit

Dalam surat kepada karyawan hari ini, kedua pemimpin Gojek juga menyampaikan pesan mereka terhadap keputusan sulit yang harus diambil.

“Salah satu ketakutan terbesar saya sebagai seorang pemimpin adalah mengecewakan kalian semua dan itu adalah masa tersulit yang pernah saya rasakan selama di Gojek, hingga hari ini,” tulis Kevin.

Hari ini, di dalam setiap townhall meeting, dirinya merasa telah mengecewakan banyak dari tim Gojek. Secara pribadi, menurut dia, dirinya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kita ambil.

“Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian. Kami memohon maaf kali ini telah mengecewakan kalian. Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek,” kata dia.

“Setiap perusahaan akan beruntung memiliki kalian di dalam tim mereka. Dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karier kalian. Tolong jangan ragu untuk menghubungi saya langsung jika ada yang ingin kalian bicarakan,” tambah Kevin.

Sementara, Andre mengatakan, “Kepada kalian yang akan meninggalkan Gojek, saya tahu bahwa pertemuan keputusan ini menyebabkan kesedihan, kemarahan dan kekecewaan. Jika kalian mengizinkan saya untuk meminta satu hal kepada kalian, saya meminta janganlah kalian kehilangan rasa cinta terhadap Gojek.”

“Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau. Kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua,” jelas Andre.

Divisi GoLife

Seperti diketahui, sebanyak 430 karyawan (9% dari total karyawan), dimana sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek. Hal ini adalah bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan.

“Keputusan pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19,” ungkap keduanya.

Gojek mengumumkan strategi penguatan bisnis inti yang punya dampak paling luas kepada masyarakat. Hal ini juga menjadi langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi masa ketidakpastian pandemi COVID-19.

Bisnis inti yang akan jadi fokus adalah bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik. Layanan lain yang performanya menjanjikan selama pandemi seperti logistik dan belanja kebutuhan sehari-hari juga diperkuat.

Dua keputusan utama turut diumumkan seiring ditetapkannya strategi ini. Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.