Bocor! IPO GoTo Lebih Jumbo dari Bukalapak Tahun Ini, Bidik Dana Rp29 Triliun
- GoTo tengah berdiskusi dengan para investornya untuk segera menyelenggarakan IPO dengan target pendanaan sebesar US$1 miliar - US$2 miliar atau setara dengan Rp14,5 triliun – Rp29 triliun.
Fintech
JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sinyal kuat terkait rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) GoTo, entitas gabungan usaha antara Gojek dan Tokopedia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan akan ada dua perusahaan unicorn yang melantai di Bursa hingga akhir 2021. Ia memberikan isyarat bahwa perusahaan tersebut telah melakukan merger dan akan dicatatkan sebagai satu entitas.
“Akan ada perusahaan unicorn lain yang menyusul Bukalapak (IPO). Sehingga dari sisi jumlah sebetulnya ada tiga, tetapi yang dua sudah bergabung menjadi satu," ungkapnya dalam sebuah konferensi pers virtual, Rabu, 28 Juli 2021.
- Hakim Tolak Gugatan PKPU Maybank ke Pan Brothers, Ini Alasannya
- Menang Lelang Hang Nadim Batam, BUMN Wijaya Karya Rambah Bisnis Bandara
- BRPT dan TINS Masuk, Ini Daftar Lengkap Saham Indeks LQ45 Agustus 2021 – Januari 2022
Bahkan, Nyoman menyebut perusahaan ini akan memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar dibandingkan dengan Bukalapak jika sukses melantai di BEI. Padahal, dengan adanya IPO Bukalapak saja, kapitalisasi pasar di Bursa akan mengalami peningkatan sekitar Rp77,3 triliun – Rp87,6 triliun.
Rencana IPO GoTo pada tahun ini diperkuat oleh terungkapnya dokumen penawaran pra-IPO milik Gojek beberapa waktu lalu. Dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa GoTo akan menyelenggarakan IPO pada kuartal terakhir 2021 dengan skema dual listing, di Indonesia dan Amerika Serikat.
Tak sampai di situ, Bloomberg turut melaporkan bahwa GoTo tengah berdiskusi dengan para investornya untuk segera menyelenggarakan IPO dengan target pendanaan sebesar US$1 miliar - US$2 miliar atau setara dengan Rp14,5 triliun – Rp29 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS).
“Nantinya, valuasi pasar akan mencapai antara US$25 miliar (Rp362,5 triliun) hingga US$30 miliar (Rp435 triliun),” kata sumber yang ingin identitasnya dirahasiakan, dikutip dari Bloomberg, Rabu, 28 Juli 2021.
Dalam laporan itu juga disebutkan IPO GoTo bakal terlebih dahulu dilaksanakan di Indonesia pada tahun ini, kemudian akan diselenggarakan di Wall Street, AS. Hal ini berbanding lurus dengan pernyataan Nyoman terkait rencana IPO unicorn selain Bukalapak yang akan digelar sepanjang tahun 2021.