BEI Bocorkan 3 Unicorn Siap IPO 2021, Bukalapak dan GoTo?
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut setidaknya akan ada dua atau tiga perusahaan raksasa digital berstatus unicorn hingga decacorn akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sepanjang tahun 2021.
Korporasi
JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut setidaknya akan ada dua atau tiga perusahaan raksasa digital berstatus unicorn hingga decacorn akan melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sepanjang tahun 2021.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan bahwa terdapat 24 emiten yang telah berada dalam antrean (pipeline) IPO. Dari jumlah tersebut, terdapat perusahaan berstatus unicorn yang akan segera melantai di Bursa.
“Saat ini masih ada 24 emiten dalam pipeline [IPO] kita, mudah-mudahan bisa listing tahun ini. Kemungkinan unicorn juga masuk dalam listing di Bursa,” katanya melalui sebuah webinar beberapa waktu lalu.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Oleh sebab itu, lanjut Inarno, pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan diskusi intensif terkait aturan baru bagi perusahaan-perusahaan rintisan berbasis digital. Hal ini sebagai bentuk upaya agar start up digital lokal nyaman menyelenggarakan IPO di dalam negeri.
“Kami sedang melakukan diskusi intens dengan OJK dan stakeholder, untuk merumuskan regulasi-regulasi yang memungkinkan para start up bisa melakukan IPO di sini,” imbuhnya.
Bahkan ia menargetkan dua hingga tiga perusahaan unicorn dapat segera melantai di BEI pada tahun 2021. Kendati begitu, ia tidak mengungkapkan identitas ketiga unicorn yang berpeluang IPO pada tahun ini.
“Mudah-mudahan tahun ini, unicorn ada dua atau tiga masuk dalam listed Bursa kita,” tegasnya.
Inarno menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara dengan pasar modal paling aktif di kawasan Asia Tenggara dengan total perusahaan tercatat sebanyak 735 emiten.
Sedangkan, terdapat 23 emiten baru yang berhasil menyelenggarakan penawaran umum perdana dengan total penggalangan dana sebesar Rp7,14 triliun sepanjang tahun ini.
Ia bilang, selama kuartal I-2021, rata-rata transaksi harian tercatat lebih dari Rp13 triliun. Pada periode yang sama, jumlah investor mencapai 2,4 juta pemodal saham, dan 5,7 juta investor pasar modal dengan jumlah investor aktif bertransaksi mencapai 203.000 per hari.
“Tahun 2021 masih penuh tantangan dengan harapan pemulihan ekonomi yang tercermin dari tingginya aktivitas di BEI dalam tiga bulan pertama ini,” kata Inarno.
Sejumlah perusahaan rintisan berstatus unicorn dengan valuasi lebih dari Rp14 triliun memang berancang-ancang untuk IPO di lantai bursa. Setidaknya, ada Bukalapak dan GoTo yang merupakan perusahaan kolaborasi Gojek-Tokopedia bakal IPO. (SKO)