Kegiatan produksi di tambang PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Bursa Saham

BEI Buka Suara Soal Transaksi Saham AMMN di Bawah Harga Pasar

  • Transaksi saham AMMN yang diskon besar terjadi di pasar negosiasi pada pagi hari tadi. Saham ini dijual di harga Rp1.695 per saham dengan jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 100.055.402 lot.
Bursa Saham
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mengeluarkan pernyataan terkait transaksi saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)  dengan harga jauh di bawah harga pasar reguler pada perdagangan Selasa, 25 Juni 2024.

Berdasarkan data BEI, saham AMMN pada setengah perdagangan berjalan hari ini diparkir Rp11.050 per saham atau melesat 2,31%.  Dari sisi volume perdagangan, saham emiten tambang ini telah diperdagangkan 16,33 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp179 miliar. 

Sementara itu, transaksi saham AMMN yang diskon besar terjadi di pasar negosiasi pada pagi hari . Saham ini dijual di harga Rp1.695 per saham dengan jumlah saham yang ditransaksikan sebanyak 100.055.402 lot saham. 

Sehingga keseluruhan nilai transaksi saham AMMN yang jauh di bawah harga pasar itu mencapai angka Rp16,95 triliun. Akan tetapi, hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi terkait transaksi negosiasi atau crossing saham tersebut. 

Meski begitu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Irvan Susandy saat ditanya mengenai transaksi tersebut menjelaskan, dibolehkan berdasarkan peraturan terkait transaksi di bawah harga pasar reguler tersebut.

“Akan tetapi anggota bursa (AB) harus lapor ke bursa alasannya kenapa melakukan transaksi pasar NG (negosiasi) dengan harga di luar batas auto rejection, baik ARB atau ARA,” ungkapnya kepada media di Jakarta pada Selasa, 25 Juni 2024. 

“Alasan akan ditanyakan AB ke nasabah/kliennya yg melakukan transaksi tersebut. Baik beli ataupun jual,” sambungnya.

Kinerja Tahun Ini

Untuk diketahui, AMMN yang merupakan emiten produsen tembaga dan emas membukukan laba bersih sebesar US$131 juta di kuartal I 2024. Laba bersih ini mengalami penurunan 27% dari tahun sebelumnya yang mencatatkan US$179 juta.

Penurunan laba bersih AMMN tersebut disebabkan oleh peningkatan biaya keuangan dan kewajiban bagi hasil atau IUPK PNBP, yang juga mengakibatkan penurunan margin menjadi 22% di kuartal I-2024 dari 30% pada tahun sebelumnya.

Meski begitu, Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto, menyatakan bahwa penjualan bersih berhasil meningkat 1% menjadi US$602 juta pada tiga bulan pertama tahun 2024, naik dari US$597 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

“Arief mengatakan bahwa peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing sebesar 15% dan 5%, serta kenaikan harga emas sebesar 9%, berhasil menanggulangi penurunan harga tembaga sebesar 19%,” ucap Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, 30 April 2024.

Produksi logam di kuartal I-2024 juga mencatatkan peningkatan signifikan, dengan produksi tembaga naik 21% year-on-year (yoy) berkat bijih berkadar tinggi Fase 7, sementara produksi emas meningkat 34%.

EBITDA AMMN turun 7% menjadi US$326 juta di kuartal I-2024 dari US$349 juta tahun sebelumnya, disebabkan oleh kenaikan bea ekspor dan royalti. Meskipun demikian, AMMN berhasil mempertahankan marjin EBITDA yang kuat sebesar 54%.

AMMN tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi, meskipun menghadapi potensi larangan ekspor yang akan dimulai pada Juni 2024. Perkiraan produksi mencapai 833 ribu metrik ton kering konsentrat, dengan proyeksi mengandung 456 juta pon tembaga dan sekitar satu juta ons emas.