BEI Buka Suara Terkait Rencana Go Private Onix Capital (OCAP)
- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan terhadap rencana PT Onix Capital Tbk (OCAP) yang akan segera melakukan delisting atau bertransformasi menjadi perusahaan tertutup alias go private.
Korporasi
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan terhadap rencana PT Onix Capital Tbk (OCAP) yang akan segera melakukan delisting atau bertransformasi menjadi perusahaan tertutup alias go private.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan pihaknya telah berupaya melakukan langkah-langkah penyehatan bagi OCAP yang merupakan emiten jasa konsultasi bisnis sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan delisting secara sukarela atau voluntary delisting.
"Sebelumnya, Bursa selalu berkomunikasi dengan OCAP untuk membahas perbaikan kondisi perusahaan dan menjaga kepentingan investor," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis dikutip Selasa, 23 Januari 2024.
- BEI Ungkap Puluhan Emitmen yang Potensi Delisting
- Firli Kembali Ajukan Praperadilan Terkait Kasus Pemerasan Terhadap SYL
- BRI Life Bukukan Net Profit Rp535,2 Milyar Sepanjang Tahun 2023
Walaupun begitu, manajemen OCAP menjelaskan bahwa alasan di balik rencana go private karena perseroan saat ini tidak lagi memiliki kegiatan usaha, dan hingga saat ini, perseroan juga urung merencanakan kegiatan usaha baru.
Hal tersebut juga dikarenakan kegiatana izin usaha PT Onix Sekuritas yang merupakan sumber pendapatan utama OCAP telah resmi dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2021 lalu.
Selain itu, saham OCAP, yang termasuk saham tidak aktif, telah mengalami suspensi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2020, dan telah mencapai batas waktu suspensi selama 36 bulan per 1 September 2023.
Oleh sebab itu, Nyoman mengatakan, sebagai tindak lanjut rencana voluntary delisting dan dalam rangka perlindungan investor, OCAP akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham.
"Sehingga diharapkan dapat digunakan oleh investor untuk menjual kembali saham yang dimiliki kepada perseroan dengan harga sesuai ketentuan yang berlaku,"
Rencana Go Private
Sebelumnya OCAP telah mengajukan permohonan persetujuan kepada para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada Senin, 22 Januari 2024, untuk menyetujui rencana delisting saham.
Manajemen OCAP juga memastikan sebagai tindak lanjut dari go private, perusahaan berencana melakukan pembelian kembali (buyback) seluruh saham publik sebanyak 32,78 juta (32.784.000) saham, atau setara dengan 12% dari total saham.
Buyback saham ini akan dilakukan dengan harga penawaran sebesar Rp200 per saham. Sebagai hasilnya, OCAP akan mengalokasikan dana sebesar Rp6,55 miliar untuk menyelesaikan aksi buyback ini, yang akan didanai melalui fasilitas pinjaman dari pemegang saham.
Transaksi buyback akan dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia oleh PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) sebagai perantara pedagang efek. Perlu dicatat bahwa perkiraan periode buyback saham OCAP akan dimulai pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 09.00 WIB dan berakhir pada tanggal 24 April 2024 pukul 16.00 WIB.
Sebagai informasi, pada tanggal 29 Desember 2023, UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd menjadi pemegang saham pengendali OCAP dengan kepemilikan sebanyak 122,94 juta saham atau setara dengan 45%. Sementara sisanya dipegang oleh Djajusman Surjo Wijono sebanyak 95,62 juta saham atau 35%, dan Hardjanto memiliki 21,84 juta saham atau 8% saham OCAP.