<p>Karyawan beraktivitas dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Kinerja IHSG selama dua pekan terakhir langsung sirna setelah mencetak koreksi 108,17 atau 2,02 persen ke posisi 5.238,48 pada perdagangan hari ini, Senin (31/8/2020). Saham-saham berkapitalisasi jumbo berjatuhan dan menjadi sasaran jual investor asing. Net asell asing tercatat mencapai Rp1,79 triliun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Pasar Modal

Yosi Winosa

JAKARTA-Bursa Efek Indonesia mencatat 1.996.256 investor baru di pasar modal hingga 25 Agustus 2022 lalu, atau tumbuh 26,7% dibanding akhir tahun 2021. Pertumbuhan investor baru tersebut hampir melampaui target keseluruhan tahun 2022 sebesar 30%.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan sepanjang periode tersebut, investor lokal masih mendominasi (69,1%) dalam hal kontribusi nilai transaksi, disusul investor asing 30,9%.

“Untuk menjaga keyakinan investor, kami menjaga integritas pasar, melindungi investor, dan menjaga pasar agar tetap teratur, wajar dan efisien,” kata dia kepada TrenAsia, Sabtu, 26 Agustus 2022.

Pihaknya mencatat, secara total jumlah single investor identification (SID) sebanyak 9,45 juta per Agustus, dimana 70% diantaranya merupakan investor milenial baik pelajar maupun mahasiswa.

Diilihat dari nilai asetnya, investor berusia 60 tahun ke atas tercatat masih menjadi investor dengan nilai aset paling besar. Yakni, mencapai Rp582,48 triliun. 

Disusul, investor usia 50 sampai 60 tahun dengan total aset Rp238,05 triliun. Lalu, investor berusia 41 sampai 50 tahun dengan aset sebanyak Rp163,21 triliun.

Sementara itu, investor berusia 31 sampai 40 tahun membukukan total aset Rp99,90 triliun. Adapun, berusia 30 tahun ke bawah mencatatkan total aset Rp54,79 triliun.