<p>Pewarta mengambil gambar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum&#8217;at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

BEI Luncurkan Produk dan Skema Baru Layanan Data Pasar Modal

  • PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk baru, yaitu IDX Data Reference dan skema non-display usage.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan produk baru, yaitu IDX Data Reference dan skema non-display usage. Peluncuran produk ini merupakan upaya BEI untuk mendukung pengembangan bisnis bagi seluruh stakeholders di pasar modal, dari perusahaan tercatat hingga manager investasi.

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, sepanjang tahun 2020, jumlah investor meningkat 56% dibandingkan dengan tahun lalu. Torehan pencapaian tersebut tidak lepas dari keberadaan dan kelengkapan informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan peluncuran dua produk tersebut, BEI berharap dapat semakin memenuhi kebutuhan informasi pasar yang terus meningkat.

Salah satu kebutuhan dan permintaan pasar adalah informasi laporan keuangan serta aksi korporasi. Oleh karena itu, IDX Data Reference diyakini dapat menjadi solusi kebutuhan layanan data yang berkaitan dengan pendistribusian informasi perusahaan tercatat.

“IDX Data Reference sangat sesuai digunakan oleh pelanggan data BEI dalam membantu menganalisis investasi, portfolio valuation, distribusi keterbukaan informasi, hingga risk management,” kata dia melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat 22 Januari 2021.

Selanjutnya, non-display usage merupakan layanan data yang diberikan kepada pelanggan data BEI untuk keperluan penghitungan, proses hingga analisa dalam perancangan produk jasa informasi ataupun penciptaan produk investasi, serta produk turunan.

“Skema ini akan lebih spesifik menyediakan Layanan Data untuk Pelanggan Data,” manajemen menambahkan.

Dengan layanan data baru ini, perusahaan mengklaim para pelanggannya dapat mengembangkan produk-produk investasi yang lebih beragam. Sehingga, dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi dan sekaligus memberikan dampak pada perkembangan pasar modal secara keseluruhan.

Adapun saat ini terdapat empat kategori tujuan penggunaan data pada skema non-display usage, di antaranya untuk kebutuhan algorithmic trading dan kebutuhan investment analysis, portofolio valuation, risk management, dan quantitative analysis.

Pada kategori selanjutnya yakni untuk kebutuhan pembuatan data turunan (derived data), dan index creation. Terakhir, penggunaan layanan data BEI untuk di luar cakupan sebelumnya. (SKO)