BEI Periksa Phillip Sekuritas yang Terseret Kasus Investasi Bodong Jouska
JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memeriksa PT Phillip Sekuritas Indonesia lantaran terseret kasus PT Jouska Finansial Indonesia yang kini telah ditutup oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Perdagangan Anggota BEI Laksono Widodo mengatakan otoritas pasar modal masih memeriksa Phillip Sekuritas terkait kasus pengelolaan dana nasabah tanpa izin oleh Jouska. “Kami sudah memanggil […]
Industri
JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memeriksa PT Phillip Sekuritas Indonesia lantaran terseret kasus PT Jouska Finansial Indonesia yang kini telah ditutup oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Perdagangan Anggota BEI Laksono Widodo mengatakan otoritas pasar modal masih memeriksa Phillip Sekuritas terkait kasus pengelolaan dana nasabah tanpa izin oleh Jouska.
“Kami sudah memanggil sekuritas terjait dan sampai sekarang proses pemeriksaan masih berjalan. Akan kami koordinasikan juga dengan OJK,” kata dia dilansir Antara, Selasa, 11 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Phillip Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi (underwriter) saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK). Sedangkan, seluruh klien Jouska membuka rekening dana investor (RDI) di perusahaan sekuritas tersebut.
Sebagaimana diketahui, para klien Jouska merasa dirugikan oleh Jouska lantaran nilai investasi mereka merosot dan tersangkut di saham LUCK.
Laksono menjelaskan, otoritas akan segera mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap Phillip Sekuritas apakah terlibat atau tidak dalam kasus Jouska. “Nanti akan diumumkan pada waktunya. Proses ini tidak terbuka untuk publik,” jelasnya.
Ditutup Satgas Investasi Bodong
Satuan Tugas Waspada Investasi pada akhir Juli lalu menutup operasional PT Jouska Finansial Indonesia dan dua perusahaan mitra, PT Mahesa Strategis Indonesia serta PT Amarta Investa Indonesia.
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing mengatakan penutupan ketiga entitas itu lantaran diduga telah bertindak sebagai perusahaan penasehat keuangan, sekuritas, dan manajer investasi (MI) tanpa izin.
“Menghentikan kegiatan PT Jouska Finansial Indonesia yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penasehat Investasi dan/atau Agen Perantara Perdagangan Efek tanpa izin,” kata Tongam.
Ganti Rugi
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Jouska, Aakar Abyasa Fidzuno meminta tenggat waktu selambat-lambatnya hingga 1 September 2020 untuk menyusun srategi pelunasan klaim ganti rugi kepada para klien.
Aakar mengatakan Jouska telah mengirimkan surat elektronik (email) mengenai permohonan maaf dan komitmen terbuka kepada para klien.
“Memohon kebijaksanaan para klien untuk dapat memberikan waktu selambat-lambatnya hingga tanggal 1 September 2020, untuk dapat menyusun dan kemudian menyampaikan strategi terkait pelunasan klaim ganti rugi yang diderita para klien melalui surat perdamaian yang akan disampaikan,” kata dia dalam keterangan resmi.
Aakar Abyasa menyatakan berkomitmen dan bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikan masalah atas kerugian portofolio investasi saham yang dialami klien Jouska.
“Adapun sejak pertemuan dengan Satgas Waspada Investasi pada Jumat, 24 Juli 2020 hingga saat ini, proses dialog dengan para klien senantiasa dilakukan dengan mengedepankan itikad baik dari kedua belah pihak,” tulis manajemen Jouska.
Manajemen Jouska menyatakan bahwa pengiriman surat kepada klien ini diinformasikan kepada Satgas Waspada Investasi dan Asosiasi Perencana Keuangan Independen (IFPC – Independent Financial Planner Club).
Permohonan Maaf
Dalam suratnya, Aakar mengucapkan terima kasih atas kesetiaan dan kepercayaan para klien. Terutama kepercayaan yang telah diberikan sejak awal mengudara ke dunia finansial Indonesia hingga saat ini. Dia mengakui bukanlah suatu perjalanan yang mudah dan tanpa rintangan. Terutama dengan perkembangan polemik yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.
Menurutnya, ini berdampak berat pada hubungan baik antara Jouska dan para klien setia. Dia tidak pernah menduga sebelumnya, terutama terkait permasalahan pada portfolio investasi saham. Aakar memohon maaf sebesar-besarnya kepada para klien atas kerugian yang dialami bersama pada portfolio investasi masing-masing. Terutama, sehubungan dengan transaksi investasi saham.
“Saya menyadari adanya ketidaknyamanan yang dialami para klien sehubungan dengan hal tersebut,” tulis Aakar.
Manajemen Jouska menghargai langkah konkret yang dilakukan Aakar untuk menyelesaikan permasalahan dengan para klien secara langsung. Manajemen Jouska dipimpin langsung oleh Aakar berniat dengan sungguh-sungguh mencari solusi atas permasalahan yang terjadi dengan para klien.
Jouska juga mengomentari terkait berbagai informasi menyudutkan di ranah publik. Menurutnya, informasi tersebut beredar tanpa narasumber yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya. Sehingga, manajemen Jouska memohon agar para klien dan masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang sengaja dilakukan untuk menjatuhkan nama baik dan yang menghambat itikad baik Jouska untuk menangani keluhan para klien. (SKO)