Bukalapak Pembuka Unicorn Go Public / Ilustrasi: TrenAsia - Deva Satria
Pasar Modal

Pemesan Saham Bukalapak Membeludak, IPO BUKA di Batas Atas Rp850 Per Lembar

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan waktu pencatatan saham PT Bukalapak.com Tbk akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2021. Unicorn e-commerce tersebut akan dicatatkan dengan kode saham (ticker) BUKA.

Pasar Modal

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan waktu pencatatan saham PT Bukalapak.com Tbk akan dilaksanakan pada 6 Agustus 2021. Unicorn e-commerce tersebut akan dicatatkan dengan kode saham (ticker) BUKA.

Manajemen BEI menyatakan bahwa pencatatan saham tersebut akan dilaksanakan apabila seluruh syarat pencatatan efek calon emiten sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-A telah dipenuhi oleh Bukalapak.

Adapun pengumuman tersebut merujuk dari surat permohonan kode perdagangan saham yang diajukan Bukalapak pada 10 Mei 2021, serta surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 26 Juli 2021 perihal pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran.

Bukalapak sendiri tengah memasuki masa penawaran umum perdana saham pada 27 - 30 Juli 2021. Perseroan resmi menetapkan harga pelaksanaan di batas atas Rp850 per lembar. Sedangkan proses penjatahan dijadwalkan pada 3 Agustus 2021.

Pada masa penawaran awal, permintaan saham Bukalapak dikabarkan mengamali kelebihan pemesanan sekitar 4 kali menjadi US$6 miliar atau setara dengan Rp86,1 triliun (asumsi kurs Rp14.350 per dolar AS). Padahal, perseroan hanya menargetkan pendanaan sebesar Rp21,9 triliun.

Berdasarkan prospektus ringkasnya, Bukalapak menawarkan maksimum 25.765.504.851 lembar saham biasa dengan harga pelaksanaan Rp850 per lembar. Angka tersebut merupakan harga batas atas dari rentang harga penawaran yang dipatok pada kisaran Rp750 – Rp850 per lembar.

Perusahaan e-commerce terbesar keempat di Tanah Air ini disokong oleh berbagai investor kakap dari dalam dan luar negeri. Misalnya saja perusahaan investasi pelat merah asal Singapura, GIC, Microsoft, API (Hong Kong) Investment Limited, dan Archipelago Investment Pte. Ltd.

Kendati begitu, pemegang mayoritas pemegang saham Bukalapak masih dikuasai oleh investor domestik. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau Emtek Grup melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya tercatat sebagai pemegang saham Bukalapak paling besar, dengan persentase 23,93% setelah IPO.