BEI Serahkan Dana Nyaris Rp20 Miliar Kepada Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia
- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menandatangani nota kesepahaman dengan Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia. Kerja sama ini merupakan bentuk apresiasi dengan menyerahkan nyaris sebesar Rp20 miliar untuk kesejahteraan dan kemajuan sepakbola Tanah Air.
Olahraga
JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menandatangani nota kesepahaman dengan Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia. Kerja sama ini merupakan bentuk apresiasi dengan menyerahkan nyaris sebesar Rp20 miliar untuk kesejahteraan dan kemajuan sepakbola Tanah Air. Dana tersebut merupakan hasil patungan beberapa emiten yang telah melantai di pasar modal.
Direktur PT BEI Iman Rachman mengatakan kerja sama dengan Yayasan Bakti Sepakbola merupakan bentuk komitmen beberapa perusahaan yang melantai di pasar modal terhadap kesejahteraan para atlet di masa depan. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan literasi investasi kepada seluruh insan sepak bola di Indonesia.
"Kerja sama ini akan menjadi inisiatif baru sekaligus komitmen antara BEI dan Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia untuk bersinergi bersama dalam meningkatkan literasi pasar modal kepada para anggota dan komunitas yang berada di naungan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia," ujar Iman Rachman dikutip TrenAsia.com, Selasa 08 Agustus 2023.
- Menkes RI Temui Elon Musk Bahas Proyek Internet di Puskesmas
- Memahami Metode Baru Ujian Praktik SIM: Tidak Pakai Angka 8
- Resmi Gabung Manchester United, Gaji Rasmus Hojlund Naik 8 Kali Lipat
"BEI kepada yayasan juga akan memberikan bantuan kepada para atlet yang sudah mengharumkan nama bangsa. Jumlahnya tidak sampai Rp20 miliar, ini untuk peningkatan kesejahteraan atlet dan mantan atlet," tambah Iman.
Dapat dibilang kerja sama ini dipantik oleh nasib mantan kiper Arema FC Kurnia Mega yang mengalami cidera mata. Kondisi tersebut, membuat eks penjaga gawang nomor satu timnas Indonesia harus pensiun dini dari sepak bola.
Setelah itu, pada pertengahan Juni 2023, PSSI membentuk Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia yang bertujuan menjamin kesejahteraan para atlet sepak bola Indonesia termasuk mengakomodir kesehatan dan kesejahteraan para atlet.
Kesejahteraan dan Potensi Industri
Sementara itu, Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia Erick Thohir menegaskan bahwa perhatian publik terhadap persepakbolaan Indonesia belum pernah sebesar saat ini dalam sejarah. Salah satu indikatornya adalah besarnya keinginan masyarakat pecinta sepakbola untuk memberikan kontribusi.
"Saya mengajak teman-teman Yayasan dan PSSI, kita sama-sama untuk mengembangkan semua yang diterima dari rasa kepercayaan luar biasa ini. Dengan hati, para donatur memberikan bantuannya. Saya kira belum pernah ada dalam sejarah persepak bolaan Indonesia," ujar Erick.
- 5 Tanda Anda Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat
- Ingin Hidup Tenang, Ini 5 Panduan Mindfulness untuk Pemula
- Makna Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan ‘Jogo Jagad’
Dia menambahkan, para atlet sepakbola jangan diperlakukan seperti ayam aduan. Setelah bertanding, menang, lalu dilupakan. Para atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa adalah pahlawan.
"Salah satunya adalah memastikan para pahlawan olahraga kita tidak habis main, mereka dilepas tanpa perlindungan. Padahal mereka pahlawan. Jangan sampai pahlawan jadi seperti ayam aduan, setelah diadu ya sudah," kata Erick.
Kini, perlindungan kesehatan bagi para atlet sepakbola, telah dilaksanakan melalui kerja sama PSSI dengan BPJS Kesehatan. Namun, menurut Erick Thohir perlindungan semacam itu tentu saja saja tidak cukup mengakomodir seluruhnya.
Erick mengatakan sejatinya, potensi keuangan untuk mensejahterakan para pesepakbola itu, sebenarnya sudah muncul. Hal ini dapat dilihat dari perputaran uang di kompetisi BRI Liga 1 atau dari pertandingan Tim Nasional (Timnas).
Erick menjelaskan saat ini perputaran uang di Liga 1 BRI mencapai Rp9 triliun. Jumlah itu bisa bertambah dua kalinya jika Liga 1 berlangsung penuh. Kemudian, dari satu pertandingan timnas melawan Argentina, terdapat perputaran uang sebesar Rp1 triliun. Sehingga, jika ada 3 kali pertandingan sejenis itu, maka nilainya bisa mencapai Rp 3 triliun.
Klub Sepakbola IPO
Sebelumnya, BEI telah mengatakan bakal kedatangan klub sepak bola asal Indonesia yang akan menggelar penawaran umum perdana saham Initial Public Offering (IPO) tahun depan. Ini menyusul Bali United yang telah listing sejak 17 Juni 2019.
"Ada klub sepak bola yang akan listing 2024. Saat ini, baru ada satu klub sepak bola, yaitu Bali United," kata Iman
Menurutnya, sejak 2018 perusahaan tercatat di BEI mengalami pertumbuhan secara berturut-turut. Sebagaimana diketahui, BEI optimistis perusahaan tercatat bakal mencetak rekor pada 2023. Ini mengingat, banyak perusahaan yang antre untuk menggelar penawaran saham perdana.