<p>Manajemen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. / Dssa.co.id</p>
Korporasi

BEI Setujui Rencana DSSA Private Placement 10% Saham, Stock Split 1:10 Awal 2022

  • PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) diketahui telah menerima surat persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 November 2021 sehubungan dengan rencana penambahan modal dan stock split.
Korporasi
Vega Aulia

Vega Aulia

Author

JAKARTA – PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) diketahui telah menerima surat persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 November 2021 sehubungan dengan rencana penambahan modal dan stock split.

Seperti diketahui, DSSA berencana melakukan penambahan modal via private placement dengan mengundang investor strategis. Selain itu, perseroan juga berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI yang dikutip Jumat, 10 Desember 2021, DSSA berencana melakukan penambahan modal setelah dilakukannya rencana stock split dengan asumsi rasio 1:10 (satu berbanding sepuluh).

Sehingga, jumlah saham baru yang akan diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan, atau sebanyak-banyaknya 770.552.320 saham biasa dengan nilai nominal Rp25 per saham. 

“Pelaksanaan rencana stock split bergantung pada persetujuan RUPS yang akan dilaksanakan secara terpisah. Aksi korporasi stock split rencananya untuk dilaksanakan pada awal tahun 2022,” tulis manajemen.

Setelah stock split diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perseroan dan meningkatkan minat investor, khususnya investor ritel, untuk membeli saham perseroan.

Namun, dalam hal stock split tidak atau belum dapat dilakukan, perseroan akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10% atau sebanyak-banyaknya 77.055.232 saham biasa dengan nominal Rp250 per saham. 

“Saat ini, perseroan masih menjajaki kemungkinan untuk mengundang investor strategis untuk berinvestasi dalam penambahan modal perseroan,” ungkap manajemen. 

Adapun saat ini, PT Sinar Mas Tunggal memiliki 59,9% saham perseroan, sementara 40,1% sisanya digenggam masyarakat. 

Saat ini, DSSA menjalankan kegiatan usaha utama berupa penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan dan perdagangan batu bara dan emas, bisnis teknologi, serta perdagangan pupuk dan bahan-bahan kimia. 

Perseroan berencana meminta restu pemegang saham independen atas rencana penambahan modal ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Desember 2021. 

Adapun pelaksanaan penambahan modal akan dilakukan sekaligus maupun secara bertahap dalam waktu paling lambat dua tahun terhitung sejak RUPSLB sampai dengan 21 Desember 2023. 

Dana hasil penambahan modal akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha, membiayai proyek-proyek baru perseroan dan/atau entitas anak, dan/atau memperkuat struktur modal, termasuk melunasi sebagian pinjaman perseroan.