Nampak karyawan tengah melihat pergerakan harga saham MUTU yang langsung naik 34,26% menjadi Rp145 sesaat setelah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 9 Agustus 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

BEI Targetkan Jumlah Emiten Capai 1.000 Tahun Ini, BUMN Tidak Ada di Pipeline

  • PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal Indonesia mencapai 1.000 perusahaan pada 2024.

Bursa Saham

Laila Ramdhini

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal Indonesia mencapai 1.000 perusahaan pada 2024.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengungkapkan hingga saat ini total emiten di BEI sebanyak 903 emiten. Sehingga untuk mencapai target tersebut, diperlukan sebanyak 97 perusahaan yang mencatatkan saham perdana atau menggelar Initial Public Offering (IPO) pada 2024.

Dengan bertambahnya jumlah emiten, Irvan berharap dapat meningkatkan kapitalisasi pasar (market cap) pasar modal Indonesia yang saat ini senilai Rp11.674 triliun atau baru sebesar 46% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

“Kita juga berharap bahwa kapitalisasi terus akan naik, dengan jumlah emiten yang semakin banyak, fundraise yang bisa kita dapat juga lebih banyak,” ujar Irvan, di Jakarta, dikutip Rabu, 3 Januari 2024.

Sepanjang tahun 2023, sebanyak 79 perusahaan berhasil mencatatkan saham perdananya di BEI dengan dana dihimpun mencapai Rp54,14 triliun.

BEI mencatat masih terdapat 30 perusahaan yang mengantre untuk melangsungkan IPO pada tahun ini, atau hampir separuh dari target BEI sebanyak 62 perusahaan untuk IPO pada 2024.

Tidak Ada BUMN

Dalam kesempatan lain, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, dalam antrean IPO tahun 2024 tidak ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Sampai saat ini belum ada BUMN atau subsidiary yang masuk di pipeline IDX,” ujar Nyoman.

Dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2024 pada Selasa, 3 Januari 2024, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan pasar modal Indonesia masih memiliki potensi besar di tengah pertumbuhan positif pada 2023.

Ia mengungkapkan, bahwa kapitalisasi pasar modal Indonesia baru mencapai 64% dari PDB dan jumlah investor baru sebesar 6,4% dari jumlah penduduk usia produktif di Indonesia.