Ilustrasi Twitter
Tekno

Bela Elon Musk, Mantan Direktur Keamanan Twitter Jadi Whistleblower

  • Mantan direktur keamanan Twitter ,Peiter Zatko, muncul ke publik dan menyerukan pembelaannya pada Elon Musk.
Tekno
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

TEXAS- Mantan direktur keamanan Twitter, Peiter Zatko, muncul ke publik dan menyerukan pembelaannya pada Elon Musk.

Dukungan tersebut dilakukannya dengan memberi keterangan dan pengaduan bahwa Twitter membohongi Elon Musk perihal akun bot.

Pengaduan yang ditujukan pada Komisi Sekuritas dan Bursa, Komisi Perdagangan Federal, dan Departemen Kehakiman itu dimuat oleh Washington Post Selasa, 23 Agustus waktu setempat.

Dalam pengaduannya, Zatko menggambarkan bahwa praktik keamanan Twitter tidak memadai dan berbahaya.

Lebih rinci lagi, pada pengaduannya, Zatko mengatakan seorang peretas terkenal yang dikenal sebagai "Mudge," menuduh Twitter salah mengartikan seberapa kuat perusahaan dalam mengukur dan memerangi bot dan akun spam.

Sebagai catatan, jumlah akun bot yang ada pada Twitter menjadi penyebab utama gagalnya akuisisi media sosial berlogo burung biru ini oleh Elon Musk.

Kala itu, Elon musk membatalkan akuisisi senilai US$44 milliar dolar AS atau setara Rp650 triliun. Ia menuduh Twitter telah membohonginya perihal jumlah akun bot yang terdapat di media sosial tersebut.

Menanggapi tuduhan dan pembatalan akuisisi, Twitter tak tinggal diam. Perusahaan membawa masalah ini ke jalur hukum dan belum terselesaikan hingga saat ini.

Tak hanya akun bot, Zatko bahkan menuding CEO Twitter saat ini, Parag Agrawal sebagai seorang pembohong. Ia menuduh Agrawal tahu betul bahwa eksekutif Twitter tidak diberi insentif untuk secara akurat 'mendeteksi' atau melaporkan total bot spam di platform.

Menanggapi keterangan yang dibeberkan mantan direktur keamanannya, Twitter meyebut tuduhan Zatko sebagai sebuah hal yang inkonsisten, tidak akurat, dan tak memiliki konteks penting.

Sebagai informasi, Twitter menambahkan bahwa dicopotnya Zatko dari deretan eksekutif dikarenakan bahwa dirinya dianggap menorehkan kinerja dan kepemimpinan yang buruk.