Belajar dari Kasus Minyak Goreng, Mendag Kapok Lawan Mekanisme Pasar
- JAKARTA - Mendag M Lutfi menyatakan tak mau lagi melawan mekanisme pasar, belajar dari upaya menstabilkan stok dan harga minyak goreng. Dia menilai intervensi p
Nasional
JAKARTA - Mendag M Lutfi menyatakan tak mau lagi melawan mekanisme pasar, belajar dari upaya menstabilkan stok dan harga minyak goreng. Dia menilai intervensi pasar memunculkan banyak persoalan di luar dugaan.
Diketahui pemerintah mengintervensi pasar dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng dengan maksud menjamin ketersediaan. Rupanya situasi ini menimbulkan beragam persoalan baru dengan melonjaknya harga dan kelangkaan minyak goreng.
"Saya juga telah berjanji kepada Presiden dengan sekuat tenaga untuk menyelesaikannya. Dan saya juga berpikir never again untuk melawan mekanisme pasar karena akan memunculkan banyak hal yang tidak terduga,” kata Lutfi, saat mengikuti Rakor dengan Komite II DPD, Senin 21 Maret 2022.
- BI Catat Modal Asing Masuk Rp 8,23 Triliun di Pekan Ketiga Maret 2022
- Harga CPO Melesat 5,65 Persen Usai Ambles di Pekan Lalu
- Gokil! Laba Bersih Jasa Marga (JSMR) Meroket 222 Persen jadi Rp1,62 Triliun
Sejak memutuskan menyalurkan subsidi minyak goreng serta melepas minyak goreng kemasan dalam mekanisme pasar pada pekan lalu, harga minyak goreng pada toko modern berkisar Rp20.000-Rp30.000. Celakanya minyak goreng subsidi di sejumlah daerah masih sulit untuk dicari.
Lutfi menilai situasi ini diperparah dengan permainan spekulan yang terus memanfaatkan situasi. Mengenai hal ini, dia meyakini Kepolisian bakal membongkar mafia minyak goreng sehingga stok memadai dan harga menjadi stabil.
"Ini merupakan sesuatu yang kami serahkan ke Kepolisian. Semoga dalam waktu 1-2 hari akan diungkap siapa yang bermain sebagai mafia ini," ungkap Lutfi.